{belum revisi} {part masih lengkap}
Blurb..
Apa yang kalian pikirkan tentang transmigrasi? Pasti jiwa seseorang yang masuk ke tubuh orang lain. Iya kan? Banyak orang yang menganggap hal ini adalah lelucon, tapi ini memang Ter jadi pada diri seorang...
Nampak seorang pria tengah bergelut dengan pikirannya dia terus saja mengingat kejadian tadi pagi.
'ini seperti mimpi, kenapa aku terus saja memikirkannya. ah aku sangat kaget, dan dan betapa lembutnya dia tehadap anak kecil' itulah isi otak dari Zafran. Yups laki laki yang berdebat dengan Jesna alyas Zoya.
"Bang..banggg.." suara bundanya pun tidak dia hiraukan saking asiknya bergelut dengan pikiran itu
"Zafrannnnnnnnn!" Teriak bundanya dari ruang tamu. Saking kencenya sampe kedengaran ke kamar Zafran padahal kamar Zafran berada di lantai dua. Wow Daebak 😂 batin author
Seketika Zafran pun tersadar dari lamunannya dan buru buru mengahampiri nyai tercintanya itu.
"Ada apa kanjeng ratu" ucapnya santai
"Dari tadi dipanggil panggil ga nyautin lagi apa sih kamu hah?" Ucap bundanya dengan kesal
"Hehehehe lagi mikirin masdep (masa depan). Ups" ucapnya lalu menutupi bibirnya dengan tangan. Bunda yang mendengar hal itu langsung berbinar menatap anaknya itu.
"Huh sok sokan kamu. Lagian masa depan tuh dikejar jangan dipikirin Mulu nanti keburu diembat sama orang baru tau rasa!" Ucanya lalu melanjutkan kata-katannya
"Eh bang kamu masih pacaran sama si Akira?" Ucapnya
"Masih dong Bund" ucapnya bangga
"Ajak sini lagi ya. Bunda pengen masak bareng dia" ucapnya dengan poopy eyes
"Iya iya"
"Sekarang kamu belanja ya ganteng nih daftar belanjaannya" ucap bundanya dengan moka so di imut imutin. Zafran hanya bisa menghentikan napas dengan kasar lalu mengangguk.
Diapun pergi menggunakan moge nya.
🌥️🌥️🌥️🌥️🌥️🌥️🌥️🌥️
Disisi lain tampak seorang gadis yang tengah memilih milih baju.
"Ih Ake Yang mana ya? Masa yang ini ini Mulu sih" gerutunya. Yah di Jesna alyas Zoya yang tengah memilih milih gamis.
"Yang warna hitam aja deh, kerudungnya warna apa ya?" Ucapnya sambil mengetuk etukkan tangan ke otak kecilnya. "Yang hitam juga deh . Kenya aku harus beli lagi deh masa cuma punya 5 baju doang sih"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
style Jesna.
Sesampainya di mall dia menelusuri matanya ke deluruh toko baju. Pandangannya nya jatuh pada baju Abaya berwarna hitam. Terlihat simple tapi elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Diapun membelinya dan dan mencari-cari lagi sampai tidak terasa ternyata dia sudah membeli 10 baju gamis campur abaya Plus kerudungnya.
"Mmm... Ke supermarket dulu ah mau beli yogurt" ucapnya
Diapun memasuki supermarket dan diapun mengambil 3 botol yogurt. Jesna pun berjalan menuju barisan makanan ringan dia mengambil beberapa cemilan dan tidak lupa membeli mie samyang. Rencananya sih mau ngedrakor sekali kali sambil makan mie samyang.
"Udah deh segini juga cukup" Diapun berjalan kearah kasir untuk membayar belanjaan nya
"Jadi 120 ribu aja ka" ucap kasir tersebut. Jesna pun memberikan uangnya lalu mengambil barang belanjaannya. "Makasih" ucanya
Saat hendak keluar dari supermarket tiba tiba ada seseorang berdiri didepannya dengan wajah datar tapi 'ga-ganteng, eh astagfirullah' ucapnya dalam hati. Setelah sadar atas tindakannya diapun langsung menunduk dan berkata "permisi" laki laki itu hanya berdiri didepanya tanpa menghiraukan perkataan Jesna
Jesna yang merasakan bahwa tidak ada tanda-tanda orang itu akan menyingkir, berkata
"Apa yang anda inginkan?" Ucan Jesna geram
"Hai.. cewek murahan kita tertemu lagi!" Ucapnya dengan senyum Smrik
Deg..
Jesna terdiam dan mengatakan "Hey jaga bicaramu Zafran kamu tidak tau mengenai kehidupan saya, dan kalaupun saya cewek murahan itu bukan urusan kamu karena saya bukan siapa-siapa kamu. Jadi stop ngusik hidup saya dan sayapun akan berhenti mengejar-ngejar laki laki ga tau diuntung Kaya kamu!" Ucapnya dengan menekan setiap kata. Setelah mengatakan hal itu Jesna pun pergi meninggalkan Zafran yang masih menegang