{belum revisi} {part masih lengkap}
Blurb..
Apa yang kalian pikirkan tentang transmigrasi? Pasti jiwa seseorang yang masuk ke tubuh orang lain. Iya kan? Banyak orang yang menganggap hal ini adalah lelucon, tapi ini memang Ter jadi pada diri seorang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh jadi ini alasan kamu berubah!" Ucap seseorang, yang sukses membuat Jesna dan Zafran mengalihkan pandangannya kearah pemilik suara, kalian pasti taukan siapa orang itu?
"Kenapa kamu berubah Zafran, apa salah aku hiks..?" Ucap Akira berderai air mata. Jesna yang menyaksikan dua sejoli itu hanya memutar bola mata malas, drama dimulai
"Apaan sih!" Zafran dengan nada dingin yang tidak pernah dia berikan pada Akira
Akira yang mendengar nada bicara Zafran seperti itu kaget bukan main,
"Sebenernya kamu ada hubungan apa sih sama Jesna?" Tanya Akira dengan berderai air mata. Jesna yang namanya dibawa bawa langsung melotot, saat hendak menjawab dia kalah cepat dengan Zafran
"Lo gak perlu tau!" Jawab Zafrna ketus. Sudah tidak ada lagi rasa cinta taupun iba di dalam dirinya jika sudah dihianati yang ada malah rasa Jijik
"AKU BERHAK TAU KARENA KAMU PACAR KAMU ZAFRAN hiks..!" teriak Akira di depan muka Zafran. Zafran yang mendapatkan teriakan tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan kuat lalu berkata
"Udah deh jangan munafik jadi orang! Gue-" ucapnya terpotong kala Jesna berbicara
"STOP!!! Lu berdua bisa diem ga kalo ga bisa diem biarin gue pergi dulu! Plis deh Lo pada emang ga Malu ribut di depan kelas orang? Liat tuh semua orang pada merhatiin kalian!" Lagi dan lagi Jesna dibuat murka oleh orang yang sama, setelah mengatakan itu Jesna pun memasuki kelas lalu menutup pintunya dengan kencang. Memang saat Akira berteriak semua siswa/i memperhatikan mereka ada pula yang merekam dua sejoli yang tengah berdebat itu
"huh.. untung aja aku langsung nyerocos kalo engga pasti Zafran akan membongkar hal itu" gumamnya sambil mendudukkan diri di bangku yang Jesna tempati
Dilain tempat, tepatnya di belakang sekolah dua laki laki yang memakai seragam sekolah tengah menatap satu sama lain dengan pandangan yang sulit diartikan
"Lo temennya Dava kan?" Ucap si A
"Ya, emang kenapa?" Jawab si B
"Berarti Lo tau kalau sikap Jesna yang dulu itu cuma-" ucap si A terpotong karena si B berbicara
"Memakai topeng hanya untuk menutupi kesedihanya karena kehilangan orang yang dia cintai sekaligus orang yang mencintainya dengan tulus, kan?" Ucap si B seraya tersenyum miring. Dan diangguki oleh si A
"Gue mau ajak Lo kerja sama, mau ga?" Ajak si B
"Apa?"
"Mari kita jodohkan Jesna dengan si gak tau diri itu (Zafran)". Nampak so A terkejut mendengar ucapan Si B
"Apa? Lo mau ngejodohin si Zafran sih sama si Jesna?"
"Sebenernya gue ga mau sih, tapi tadi malem gue mimpi ketemu Dava. Dia nyuruh gue buat satuin Jesna sama Zafran"
"Mmm... Oke". Lalu keduanya tersenyum Punuh arti
🌠🌠🌠🌠
"Mar.." panggil Zafran
"Apa? Jawab Amar
"Pulang sekolah gue nebeng ya bareng lu ?"
"Kenapa emang motor lu?" Tanyanya
"Ga papa sih pengen nebeng aja, boleh ga?" Tanya gue
"Mm.. gimana ya bukannya ga mau sih tapi gue ga sendiri"
"Maksud Lo?" Tanya Zafran ga ngerti
"Gue pulangnya sama si Jesna, emang Lo mau?"
"Oh gapapa, pas banget gue ada urusan sama dia" ucap Zafran tersirat senyuman yang membuat Amar curiga
"Urusan apa?" Ketus Amar
"Udah deh Jangan kepho!" Datar Zafran
"Dih gue bukan kepo yah, sebagai Abang yang baik gue harus menjaga adik gue dengan sepenuh hati! Dan gak akan biarin dia terluka lagi, udah cukup dia terluka gara-gara gue dan keluarga, sekarang jangan!" Ucap Amar meratapi masa lalu. Zafran yang mendengar hal itu bersyukur karena sahabatnya ini sudah tobat lalu menepuk-nepuk pundak Amar seraya berkata
"Hebat! Lo kakak yang hebat Mar! Gue yakin itu!" Ucap Zafran bangga
Skip. Sekolah
Zoya POV on
Sesampainya di parkiran aku mengerutkan kening saat melihat Zafran yang tengah ngobrol dengan Bang Amar
"Assalamualaikum, bang" ucapku lalu menyalimi tangan bang Amar.
"Bang ko dia ada disini?" bisikku ke teling Bang Amar
"Iya dek, dia mo nebeng, terus ada urusan sama kamu katanya" jawab bang Amar yang berbisik kembali di telingaku
"Ehem.." deheman Zafran
"Gue nebeng gak papa kan?" Tanyanya dengan wajah datar
Aku hanya mengangguk dan memasuki mobil. Di iringi Bang Amar dan Zafran. Kini posisi ku berada di bangku belakang dengan Abang dan Zafan di depan
Hening.. itulah yang kami rasakan saat ini. Hingga Zafran memecahkan keheningan diantara kami
"Jesna jadi kapan?" Tanya Zafran membingungkan Bang Amar
"Maksud Lo apa?"
_______________________
Thanks
Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad ♡
