Malam harinya
Setelah resepsi selesai kini Jesna sudah berada di dalam kamar
"Alhamdulillah akhirnya selesai juga, cape banget" gumamnya sambil meregangkan otot-otot tangan tidak lupa sambil berjalan kearah kasur
Setelah duduk anteng di kasur Jesna mulai memikirkan kejadian yang dia alami hari ini tentang pernikahannya dengan Daffin sampai perempuan yang mendampingi Zafran'Aku harus mencoba mencintai pak Daffin, dan menjadi istri Sholehah untuknya. Semoga pernikahan ini berkah ya Allah, Aamiin' batin Zoya lalu beranjak dari tempat tidur
Ketika Jesna hendak berjalan kearah kamar mandi tiba-tiba hidungnya menabrak benda padat
"Astagfirullah, kenapa ada tembok didepan aku, auh sakit banget lagi" monolog Jesna sambil memegang batang hidung mancungnya
Cup
Seketika badanya menegang kala benda kenyal menempel di hidungnya. Saat benda kenyal itu sudah tidak lagi nempel di hidungnya Jesna pun mendonggakkan kepala dan tampaklah laki-laki dewasa yang kini sudah menjadi suaminya. Memang tinggi jesna hanya sebatas dada bidang Daffin
Deg...
'apa ini miskah? Berani banget pak Daffin cium aku, hiks.. mama tolong... Aku takut di bedah, hiks..' batinnya was-was
"Mangkanya jangan ngelamun aja" ucap pak Daffin sambil tersenyum lalu mengusap kepala Jesna yang masih tertutupi Khimar.
Oh ya cadarnya udah di buka ya
"Ish bapak ngeselin banget, maen cium-cium anak orang aja!" Jawab Jesna sambil mencabikan bibirnya. Daffin yang melihat itu malah gamas sendiri
"Apa itu manyun-manyun? Oh kode yah biar saya cium tuh bibir? Lagi pula cium istri kan dapet pahala!" Godanya sambil menaik turunkan alis.
"Huh, dasar bapak mesum!" Jawab Jesna akan melenggang pergi menuju kamar mandi tetapi tanganya dicekal oleh Daffin
"Sini bentar, saya doain dulu" ucapnya seraya menghadap kearah Jesna lalu meletakkan telapak tanganya di ubun-ubun kepala Jesna sambil berdoa
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِك مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ
"Ya Allah, aku meminta kepada-Mu kebaikan istriku dan kebaikan apa yang ia munculkan pada pernikahan. Dan aku berlindung padamu dari keburukan istriku dan keburukan apa yang ia munculkan pada perrnikahan."
Jesna pun hanya menurut dan meng-Aamiin kan saja.
Skip. Mandi
Kini kedua pasutri itu tengah merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Hening...
Itulah yang mereka rasakan, padahal mata keduanya masih terjaga, sampai..
"Zoya apakah saya boleh mengambil hak saya?" Tanya Daffin polos
Deg..
'ya Allah astagfirullah, ini gimana hiks, aku harus jawab apa? Kalo gak boleh nanti dosa, tapi kalo boleh aku belum siap! Hiks! Oke bismillah lagi pula ini salah satu resiko menikah, huh!' batin Zoya
Dengan malu-malu Jesna mengangguk. Daffin yang mendapat respon baik dari sang istri tersenyum girang padahal dia mengatakan itu hanya bercanda. Tapi gapapa rejeki gak boleh di tolak, yegak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoya or Jesna {TERBIT}
Historia Corta{belum revisi} {part masih lengkap} Blurb.. Apa yang kalian pikirkan tentang transmigrasi? Pasti jiwa seseorang yang masuk ke tubuh orang lain. Iya kan? Banyak orang yang menganggap hal ini adalah lelucon, tapi ini memang Ter jadi pada diri seorang...