"Ehh apaan nih!" Akir menatap laki laki yang sudah memegang ke dua es krim nya itu
Akira POV on
"Mas itu es krim saya loh" ucapku berusaha bersabar
"Lalu?" Jawab laki laki itu dengan wajah datarnya. Tapi saat aku memandang laki laki itu sepertinya dia tidak asing, tapi siapa dia?
"Ya itu es krim saya!" Ngegasku
"Iya saya tau, tapi es krim ini sudah berada di tangan saya. Berarti ini punya saya!" Ucap laki laki itu sambil mengeluarkan uang dari saku bajunya dan menyerahkan ke si Abang es krim
"Ga bisa gitu dong, kan saya yang pesen duluan berarti ini punya saya!" Ucapku mengeraskan nada bicara
"Yang udah lah biarin aja!" Ucap pacarku, no bukan Zafran tapi Dimas, sambil mengelus rambut belakangku
"Ga bisa gitu dong yang!" Jawabku sambil cemberut
Kulihat dia sudah pergi.
"Kamu sih!! Ihs.. ngeselin!!" Ucapku pergi meninggalkan Dimas di kedai es krim itu lalu berjalan dengan menghentak hentakan kaki."Eh yang mau kemana ini es krim nya!" Teriak Dimas tapi tidak ku pedulikan aku terus berjalan sampai tangan seseorang melingkar di pergelangan tanganku, sontak akupun langsung berhenti dan membalikan badan, nampak lah wajah Dimas terpampang di sana.
"Jangan marah dong, kamu kan keselnya ke orang lain ko yang Ken aku sih," ucapnya manja. Aku yang mendengar hal itu hanya memutar bola mata malas
"Oke deh kamu mau tas branded model apa? Mau tas CHRISTIAN DIOR? Atau tas COACH?" Tanya nya berbondong bondong, tapi aku tetep aja diem sambil melihat kesekitar.
'tas Mulu bosen gue! Tiap jalan sama Bara juga dibeliin tas!' batinku"Atau mau iPhone?" Ucapnya sambil menaikan alis. Aku terdiam sejenak lalu menatap manik matanya yang tengah menatapku balik, aku pun mengangguk dengan antusias
"Heem,, tapi yang kameranya ada riga terus bentuknya kaya Boba yaaa?" Ucapku dengan puppy eyes. Kulihat dia tertawa renyah lalu mengangguk
"Tapi ada syaratnya!" Ucapnya sambil tersenyum miring, aku yang melihat senyum devil terbentuk di bibirnya tau apa yang akan dia bicarakan selanjutnya
"Apa?" Tanyaku santai
"Kita ke hotel xxxxxx!" Tuh kan! Udah ketebak, tapi aku tetap menyetujui nya. Bagiku hal seperti ini sudah biasa
Akira POV off
Ditempat lain seorang laki laki dengan Jas berwarna biru tua yang sangat mirip seperti CEO itu tengah memperhatikan interaksi dua orang yang berbeda Gender itu,
"Astaga gue ga nyangka ternyata Akira ke gitu! Gue pikir dia cewek baik-baik!" Gumam Amar. Ya orang itu adalah Amar yang sedari tadi melihat dan mendengar semua percakapan dua manusia yang berada tidak jauh dari tempatnya.
Saat melihat dua orang itu akan pergi Amar cepat cepat mengambil handphone nya yang berada di saku celana lalu menghubungi Jesna dengan Zafran,
"Assalamualaikum, heh sekarang kita langsung ke parkiran! Mereka mau pergi!" Yah memang Meraka berpencar saat menjalan kan misi 'yang sebenernya tidak penting tapi bagi Zafran misi ini sangat penting'
"Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh" Jawab Jesna diseberang sana
"Waalaikumsalam, emang mereka mau ke mana?" Jawab Zafran di sebrang sana
"Nanti gue ceritain! Mending sekarang lu sama Jesna cepet ke parkiran! Gue tunggu disana! Buruan!" Setelah mengatakan itu Amar langsung mematikan sambungan telpon dan pergi menuju parkiran
Jesna, Zafran,dan Amar sudah berada di parkiran,
"Mar mereka pergi kemana?" Tanya Zafran to the point
"Sekarang mereka mau ke hotel xxxxxx, mending kita langsung ke sana aja!" Jawab Amar lalu memasuki mobil dan diikuti yang lainya
Skip. Perjalanan~
Sesampainya di salah satu hotel tenama di Jakarta mereka langsung memasuki hotel tersebut
"Mba,saya mau nanya apakah ada pengunjung yang bermalam disini atas nama Akira dan Dimas?" Tanya Amar ke salah satu Receptionist
" Bentar mas saya cek dulu" jawab perempuan itu dan diangguki mereka
"Ada"
"Kamar nomor berapa?" Tanya Zafran datar
"Maaf mas di hotel ini tidak dianjurkan seseorang untuk mengetahui nomor kamar orang lain. Karena itu bisa saja mengganggu privasi orang lain, kecuali atas izin sang penghuni kamar" ucap Receptionist itu ramah
"Mba plis, ini penting bangat, kami tema-" ucap Jesna terpotong karena dipotong oleh Zafran
"30 juta cukup?" Datar Zafran
"Maaf mas saya tidak menerima uang sogokan!"
"83 juta Masih gak mau? Lumayan loh mba buat beli skin Care sama make up!" Ucap Amar tersenyum miring. Nampak perempuan itu tengah berpikir tapi tak lama diapun mengangguk
"Mereka di kamar 112" ucap mbanya
"Baik terimakasih, no rekening Mba berapa?" Ucap Amar mengeluarkan handphone nya lalu mbanya menyebutkan angka angka
"Oke udah saya kirim yah" dan diangguki oleh perempuan tersebut sambil tersenyum sumringah.
Merekapun pergi ke kamar 112
____________________
Thanks
21-05-2021🛸
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoya or Jesna {TERBIT}
Cerita Pendek{belum revisi} {part masih lengkap} Blurb.. Apa yang kalian pikirkan tentang transmigrasi? Pasti jiwa seseorang yang masuk ke tubuh orang lain. Iya kan? Banyak orang yang menganggap hal ini adalah lelucon, tapi ini memang Ter jadi pada diri seorang...