58

9.3K 1K 120
                                    

Happy Reading 🌧️

Daffin POV on

Tok...

Tok...

Ketukan pintu dari luar membuatku terlonjak kaget. Setelah menetralkan raut wajah,aku pun menyuruh sang pengetuk pintuh masuk ke dalam

" masuk.." tidak lama masuklah sosok yang sedari tadi aku tunggu-tunggu siapa lagi kalau bukan Jesna

"Assalamualaikum, bapak manggil saya?" Tanyanya

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh" ucapku lalu mengalihkan pandangannya kearah Jesna

"Duduk dulu Jes" tawarku yang hanya mendapat gelengan tanda tak mau

"Kenapa?"

"Gak papa pak Jesna disini saja. Jadi bapak manggil saya kesini ada apa?" Tanya Kesna sambil menunduk

Aku hanya menghela nafas pelan lalu mengatakan "Oke saya langsung to the point aja. Jadi gimana kamu menerima lamaran saya atau tidak?. Saya akan menerima apapun keputusan kamu dengan lapang dada" ucapku tegas

"Bismillahirrahmanirrahim, in syaa Allah setelah melaksanakan salat istikharah. Jesna menerima lamaran pak Daffin"

"Alhamdulillah kalau begitu, nanti malam saya akan datang kerumah kamu lagi" ucapku dengan senyum yang merekah

"Tapi..." ucapnya masih menunduk

"Tapi apa?" Tanyaku kepo

"Tapi... Saya bukan Jesna!"Ucapnya yang sukses membuatku menaikan alis tanda tak paham

"Maksud kamu apa? Saya tidak paham!" Jawabku

"Sebenarnya saya ini Zoya bukan Jesna. Saya adalah jiwa yang nyasar ke tubuh ini"

Hening

"Whahahahhaha kamu lagi bercanda ya Jesna? Atau kamu lagi kurang enak badan?" Menurutku ini sangat lucu mana ada coba Jiwa yang nyasar ke tubuh orang lain, hah Jesna-Jesna.

"Enggak pak! Saya serius nama saya Arsilia Zoyana yang tertabrak oleh pemilik tubuh ini! Atas Izin Allah, jiwa saya berpindah ke tubuh ini!" Aku menghentikan tawa lalu menatap Jesna dengan wajah yang tidak bisa diartikan

"J-jadi m-maksud kammu, kamu bertransmigrasi gitu ke tubuh Jesna" tanyaku sedikit tak percaya. Sedangkan Jesna dia hanya mengangguk

"Trus jiwa Jesna ada di mana?" Tanyaku

"Dia sudah meninggal pak" jawab Jesna eh ralat Zoya sambil menunduk

"Apakah kamu beneran bukan Jesna? Tapi ko saya kurang percaya yah?" Tanyaku masih kurang percaya, secara logika mana ada jiwa seseorang bertransmigrasi ke tubuh orang lain? Jikapun ada itu sangat mustahil

"Kalo bapak gak percaya gapapa yang penting saya sudah memberitahukan rahasia yang saya sembunyikan dari siapapun. Dan jika bapak akan membatalkan lamaran ini saya ikhlas kok, Kalau begitu saya permisi Assalamualaikum" Ucapnya lalu melangkahkan kakinya akan keluar dari ruangan ku

"Eh tunggu.." panggil ku cepat dan sukses membuatnya berhenti

"Mau siapapun kamu, entah Jesna ataupun Zoya saya tidak akan membatalkan pertunangan ini karena saya sudah terlanjur jatuh sedalam dalamnya pada dirimu"

'ya Allah malu banget ngungkapin perasan ini, mama tolong Daffin!!' ugh tentu saja kata-kata itu aku ungkapkan didalam hati

Daffin POV on

Jesna alias Zoya menegang setelah mendengar ucapan pak Daffin.

'mungkin ini jalan satu-satunya untuk melupakan Al' batinya bergemuruh

Jahat memang, Zoya menjadikan Daffin sebagai pelampiasan untuk cepat move on dari Al atau Zafran teman masa kecilnya, tapi dia percaya kok bahwa cinta itu akan datang karena terbiasa

"Baiklah saya tunggu bapak dirumah" Jawabnya lalu pergi dari ruangan pak Daffin

             💌

Malam harinya

"Dek kamu beneran mau nerima pak Daffin?" Tanya Amar tiba-tiba sambil merangkul adik kesayangannya. Jesna yang sedang asih menonton TV pun hanya mengangguk

"Trus gimana sama Zafran?"

Deg..

"M-maksud Abang apa? Ko Zafran dibawa-bawa?"

"Abang Tau kok kamu masih cinta kan sama Zafran?" Tanyanya sambil menatap Jesna

Jesna yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang dan menghembuskannya

"Enggak Jesna udah ikhlasin Zafran" Jawabnya menatap balik Amar. Amar hanya diam dia melihat keraguan didalam bola mata adiknya ini

"Udah gak usah bohong Abang tau kok kamu masih cinta sama Zafran walau hanya sedikit" Amar mengambil toples yang berisi kue kering lalu melahap nya

"Tapi Zafran enggak!" Gumam Jesna tapi masih didengar oleh Amar. Amar yang mendengar itu hanya tersenyum miring lalu berbisik ke telinga Jesna

"Semoga apa yang kamu pilih, adalah yang terbaik buat kamu sendiri. Abang tau kamu masih mencintai Zafran" setelah membisikan itu Amar pun melenggang pergi menuju meja makan

'semoga ini pilihan yang tepat ya Allah' Batin Jesna lalu

Tidak lama setelah percakapan Jesna dengan Amar suara mobil pun terdengar dari luar rumah

"Bund calon besan dah Dateng!!" Teriak Amar seperti anak kecil.

Tina pun berjalan dan membukakan pintu rumahnya

"Assalamualaikum" salam dari luar

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh, mari-mari masuk"

Daffin,Ira, dan Daren pun memasuki rumah mewah itu. Setelah semuanya duduk dengan tenang Jordan pun mulai mengangkat suaranya

"Ehem Jesna sudah menerima lamaran kamu jadi akadnya kapan?" Tanyanya pada Daffin

"Mm.. saya serahkan itu pada Om saja." jawab Daffin sambil tersenyum manis

"Gimana kalo satu hari setelah graduation Jesna?" Ucap Ira dengan antusias

"Iya bener tuh, lebih cepat lebih baik" timpal Tina

"Oke gimana menurut kamu sayang" ucap Jordan pada anaknya Jesna

"Terserah kalian aja" jawab Jesna sedikit lemas tapi tidak ada yang menyadarinya

"Oke berarti fix ya satu hari setelah graduation Jesna" ucap Jordan diangguki oleh semua orang.

_____________________

Thanks

             17-06-2021🛸

Zoya or Jesna  {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang