Nabi Muhammad SAW bersabda : “Jika seseorang mencintai saudaranya karena Allah SWT, maka kabarkanlah bahwa ia mencintainya.” [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi]
- - -
“Mau langsung pulang ‘kan, Zidan?” tanya Khayla.
Mereka kini sedang berada di dalam taksi untuk kembali ke Bandung. Namun, yang Khayla ketahui jadwal pesawat mereka masih 5 jam, sedangkan jarak bandara dan posisi mereka saat ini hanya sekitar 20 menit.
“Ke Malioboro dulu, yuk! Beli oleh-oleh buat bunda, umi dan bang Farel,” ajak Raka. Seketika Khayla berbinar. Ia sudah lama tidak berbelanja di kawasan Malioboro.
Sepuluh menit mereka sampai di kawasan Malioboro dengan pengunjung yang padat, baik dari lokal maupun mancanegara.
Malioboro adalah salah satu tempat yang menjadi daya tarik pengunjung jika sedang berlibur di kawasan Yogyakarta. Terlebih lagi, jika di malam hari akan menyajikan pemandangan yang luar biasa.
“Itu kayaknya bagus deh buat bang Farel,” ujar Khayla memilih salah satu baju batik.
“Mau nyebrang ke sana? Ayo!” ucap Raka. Ia langsung membantu Khayla agar tak sedikit pun tergores oleh kendaraan yang melintas.
“Ukuran bang Farel ‘kan enggak jauh dari kamu, coba kamu cobain deh!” ucap Khayla, tak lupa dengan senyum manisnya yang membuat Raka sulit memalingkan pandangannya.
Khayla mengerjab tatkala Raka tak menyahutinya, lelaki itu malah melamun entah memikirkan hal apa. Baru ia tersadar, pandangan lelaki itu ternyata ke arahnya.
“Zidan, ih! Jangan lihatin gitu!” rengek Khayla, Raka langsung terbuyar dan terkekeh kecil. Tak ada yang berubah dari Khayla, tetap malu-malu meskipun sebenarnya ia terbawa suasana.
“Gak apa-apa lagi, ‘kan sebenatar lagi halal,” kekeh Raka.
“Pokoknya enggak boleh sebelum kata ‘sah’ itu terlontar dari mulut para saksi!” ujar Khayla tetap dengan pendiriannya. Namun, siapa sangka … perkataan Khayla justru membuat hati Raka ingin terbang detik itu juga. Gadis ini … selalu membuat perasaannya tak menentu.
“Itu yang kanan aja ambil dua!” ucap Raka mengalihkan ketika Khayla memilih dua baju untuk Farel.
“Buat siapa satu lagi?” tanya Khayla.
“Buat aku-lah. Buat couple-an sama calon kakak ipar.”
Khayla memalingkan wajahnya. Hanya dengan gombalan sederhana pun … dirinya sudah seperti dibawa ke kayangan oleh Raka.
“Kalau kita mau beli couple-an juga boleh,” imbuh Raka, Khayla semakin merona, tetapi ia pintar menutupi. Khayla langsung membayar belanjaannya dan mendahului Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Zaujaty (SUDAH TERBIT)
SpiritualPEMBELIAN NOVEL DEAR, ZAUJATY : Cek link di bio, tekan menu Novel Dear, Zaujaty atau bisa langsung ke WA-ku. - - "Bertemu denganmu adalah cara semesta memberi tahu bahwa ... tidak ada kisah yang berakhir sebelum pamit, kecuali atas nama takdir." -Ra...