DMZ | 11. Sanlat

4.8K 535 110
                                    

“Zidan 'kan mintanya diajarin kuat, bukan pura-pura kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Zidan 'kan mintanya diajarin kuat, bukan pura-pura kuat.”

- - -

“Marhaban ya Ramadan!!!” teriak Khayla di seberang video call bersama Zahwa dan Erika.

“Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan,” kekeh Erika.

Keberagaman memang sangat menyenangkan. Pluralitas di Indonesia jika dibudayakan dengan baik, maka hasilnya pun akan baik pula.

“Erika mau ikut bangunin kalian sahur boleh gak, sih?” tanya Erika sambil terkekeh. Usai kedua temannya melaksanakan salat tarawih tadi, Erika mengajak mereka untuk video call.

“BOLEH BANGET!” ucap Zahwa dan Khayla semangat.

“Eh, ngomong-ngomong enggak kerasa ya, Khayla udah sebulan di sekolah kita,” ujar Zahwa sambil tersenyum berbinar.

“Iya, tapi sebentar lagi kita berpisah. Aku 'kan di sini cuma ikut ujian, hehe,” ucap Khayla.

“Perpisahan bukanlah akhir, Khayla. Justru perpisahan adalah awal ujian dari Tuhan untuk menguji seberapa besar persahabatan kita,” ucap Erika membuat semuanya tersenyum.

“Masyaallah … Erika-ku sayang … bijak sekali kamu!” ujar Zahwa sambil terkekeh.

Btw, Khay, gimana persiapan Sanlat? Dua hari lagi loh,” tanya Zahwa.

“Alhamdulillah, udah selesai semua, kalian tinggal berangkat aja,” ujar Khayla.

“AKU GAK IKUT MASA?!” teriak Erika berpura-pura sedih.

“Kamu mah nanti sanlatnya pas bulan Desember, Ka,” ujar Zahwa.

***

“Oke anak-anak. Sekarang kalian masuk ke  bus kalian masing-masing! Ingat! Bus perempuan dan laki-laki berbeda!” ujar Pak Jamal—guru terkiller sekaligus terbaik di SMA Panca Dharma.

“Siap, Pak.”

Sanlat atau pesantren kilat tahun ini diselenggarakan di Pesantran Al-Fatah, Gununghalu, Bandung. Sebenarnya, para guru sudah ada niatan untuk melaksanakannya tahun kemarin. Namun, baru terlaksanakan sekarang berkat bantuan dari Khayla.

“Siang ini kalian istirahat dulu! Nanti sore, kumpul di Masjid untuk melaksanakan salat asar sambil diberi sedikit arahan. Mengerti?” ujar Pak Jamal ketika para siswa SMA Panca Dharma baru saja turun dari bus.

“Mengerti, Pak.”

**

“Zahwa bangun!!” sudah berkali-kali Khayla membangunkan Zahwa untuk salat malam, tetapi gadis itu masih kecapean rupanya.

Eugh …,” erang Zahwa.

“Ih! Katanya mau tahajud? Gimana, sih?!” kesal Khayla. Zahwa mengerjab, ia langsung terbangun dengan matanya yang masih mengantuk.

Dear, Zaujaty (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang