DMZ | 23. Somebody Else

3.9K 421 163
                                    

“Jika dia memang lelaki baik, maka dia akan memilih sesuatu yang sudah jelas untuknya, bukan memilih hal yang menghilang lalu kembali lagi sebagai sebuah perusak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Jika dia memang lelaki baik, maka dia akan memilih sesuatu yang sudah jelas untuknya, bukan memilih hal yang menghilang lalu kembali lagi sebagai sebuah perusak.”

Dindanurokta

- - -

“Ini aku Nara. Aku menghilang untuk berobat, bukan untuk pergi, Raka.”

Deg.

Khayla paham sekarang siapa gadis itu. Dia adalah … mantan pacar Raka yang pernah Raka bilang sudah tiada. Namun, nyatanya sosok itu masih menampakkan diri. Ini yang Khayla takuti ketika memilih menikah di usia muda. Perdebatan kecil yang berujung pertengkaran besar, apa lagi masalah masa lalu Raka yang kini sudah menampakkan diri.

Terlalu asik bertanya dengan gadis yang pernah Raka ajak meraih dosa hingga lupa pasangan halalnya sudah tak ada di tempat semula.

“Diba? Astagfirullah. Ke mana dia?!” pekik Raka seolah berteriak membuat Nara tersentak.

“Diba? Dia siapa?” tanya Nara. Raka meliriknya sekilas sebelum kembali mengedarkan pandangannya untuk mencari Khayla.

“Khayla Adiba Syahla. Istri Raka Zaidan pradigta,” ucap Khayla.

Deg.

Baik Raka maupun Nara tersentak dengan Khayla yang tiba-tiba muncul dari samping mereka.

“Is—istri?” gumam Nara melihat Khayla bersedekap dada di hadapannya dan Raka. Nara melirik Raka seolah meminta penjelasan.

“Bohong ‘kan, Raka? Dia cuma ngaku-ngaku, ‘kan?! Aku pacar kamu, Raka! Kenapa kamu malah menikahi DIA?!” teriak Nara.

Air matanya mulai meluruh. Kenapa begitu sakit? Di saat dirinya berjuang untuk hidup dan kembali, justru orang yang membuatnya semangat untuk bangkit telah memiliki kehidupan lain bersama orang lain.

Raka hanya diam tak menanggapi sentakan Nara membuat Khayla menatapnya tajam. Apa-apaan ini? Baru saja hal manis ia dan Raka lakukan, kini semuanya sudah menjadi luka awal di antara rumah tangga mereka?

“Oh, hm … maaf kalau mengganggu. Mungkin aku HALU. Permisi.” Khayla beranjak meninggalkan Raka yang masih mematung.

Terisak dalam diam adalah hal yang Khayla bisa. Ia menaiki sebuah taksi berniat untuk kembali ke rumah uminya, bukan rumahnya dan Raka. Tentu saja Farel yang kini tinggal bersama Zahra kaget degan kedatangan adiknya itu. Padahal, mereka tahu keduanya sama-sama saling mencintai dan melindungi.

Dear, Zaujaty (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang