5. Adreas

495 117 388
                                    

HAPPY READING

🍁 🍁 🍁

"Gue di jodohin."

Gio yang sedang asyik menyedot susu kotak rasa coklat nya langsung tersedak begitu mendengar ucapan dari Gesta dan Geral secara bersamaan. Ia mengambil tisu dari kotak tisu yang berada di atas meja kantin untuk mengelap susu yang masuk ke dalam hidungnya.

"Serius lo berdua?" tanya Restu. Fokusnya kepada bakso di hadapannya langsung terpecah saat mendengar ucapan dari ketua dan waketu nya secara bersamaan.

"Ya." balas Gesta dan Geral.

Gesta menghela nafasnya panjang,"Gue tadi sepakat sama Geral buat ngasih tahu kalian,"

"Asal kalian jangan ada yang cepu sama Gendis apalagi Amoura." ucap Geral dengan tatapan tidak santainya.

Restu, Sadam, dan Gio hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban atas peringatan dari Geral. Mulut Restu sih aman, dia gak pernah bocor sama orang-orang. Kalau Sadam? Masih aman lah ya, walaupun sering nyerocos. Tapi kalau Gio? Wajib di waspadai, karena Gio itu kebanyakan bergaul sama lambe turah sekolah.

"Gio, kalau mulut lo sampe ember sama Gendis. Gue retakin tulang lo!" timpal Gesta memasang wajah garangnya.

Gio menganggukan kepalanya,"Iya, iya, santai aja kali sama gue mah. Lagian kapan coba gue pernah ember sama orang lain?" tanya Gio dengan raut wajah tanpa dosanya.

Restu memutarkan bola matanya jengah,"Kolot banget anjir orang tua kalian berdua. Emang masih zaman apa maen jodoh-jodohan begitu? Kek zaman siti nurbaya aja," sahut Restu sewot.

"He'em padahal ini udah zamannya siti badriah." timpal Sadam membenarkan ucapan Restu.

"Emang kalian di jodohin sama siapa?" tanya Gio. Pertanyaan dari Gio itu mampu membuat Restu dan Sadam mengalihkan pandangannya ke arah Gesta dan juga Geral yang terdiam.

"Gak tahu" jawab Gesta

Geral menghela nafasnya. Tatapan para sohib-sohibnya kini beralih kepada sang wakil ketua itu.

"Cewek." balas Geral singkat padat dan harus di pahami.

"Namanya? Lo udah ketemu belum sama ceweknya?" tanya Restu yang sekarang ikut-ikutan kepo sam yang namanya Luna.

Geral berdecih pelan jika mengingat kejadian tadi malam saat dirinya di jodohkan secara sepihak oleh kedua orang tuanya. Udah mah jarang pulang ke rumah, eh sekalinya pulang malah jodohin anaknya.

"Udah,"

"Serius? Cantik gak?"

"Cantikan Amoura,"

"Alah bucin sia! Terus tadi malem lo udah tunangan apa gimana? Tega lo gak ngabarin kita, Ral." ucap Sadam

Geral memutarkan bola matanya,"Cuman perkenalan. Tunangan nanti malem. Gue gak mau ngundang kalian. Makanan terbatas." ucapan Geral memang terksan biasa saja. Tapi tak dapat di pungkuri kalimat terakhir Geral sangat menohok bagi kaum gratisan seperti Restu, Sadam dan Gio.

"Tau aja lo hajat kita mau numpang makan gratis," kekeh Gio. Ia kembali melanjutkan acara menyedot susu kotaknya dan sesekali mengusap hidungnya yang memerah.

GESTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang