HAPPY READING
****
"SAYANGKU! CINTAKU! BELAHAN DADAKU! Maukah engkau jadi pasangan sehidup sematiku?" tanya Kemal menahan senyumnya. Cowok itu berlutut dihadapan Kelvin sambil membawa semangkuk seblak yang di bawanya dari kantin.
"CUT! Ulang-ulang! Lo kurang natural nembaknya. Katanya mau nembak Rachel, yang serius napah, anjer!" seru Restu yang sedaritadi menjadi sutradara drama Kemal. Yang katanya mau nembak Rachel pulang sekolah nanti.
"Ciuss? Ciuss demi what lo mau nembak Rachel?" tanya Kelvin dengan santainya seraya mengambil mangkuk seblak yang berada di tangan Kemal.
Kemal hanya menanggapi pertanyaan Kelvin dengan anggukan seadanya. Ia bangkit dari posisi berlututnya lalu menghampiri Restu.
"Tiati lo di musuhin Sadam," lanjut Kelvin. Ia menyuapkan seblaknya masuk ke dalam mulutnya. Ya, lumayan lah dapet seblak gratis dari Bang Kemal.
"Ya, makanya gue mau berguru dulu sama suhu Restu. Siapa tahu aja kalau gue nembak Rachel pake cara jitunya Restu, gue gak bakalan di tolak."
Restu yang merasa di puji oleh Kemal, menunjukan raut wajah songongnya.
"Mau sejitu apapun caranya, hati itu gak bisa di paksa, Mal. Kalau Rachel sukanya sama Sadam, yaudah lo gak bisa maksain kehendak hati. Semuanya itu butuh perasaan bukan paksaan." ucap Kelvin sok bijak.
"Heleh sok bijak," celetuk Keenan. Cowok itu menarik kursi di samping Restu lalu mendudukan dirinya disana.
Kelvin mendelikan matanya tidak terima. Baru saja ia hendak membuka mulut untuk melawan. Kemal terlebih dahulu menyela ucapannya.
"Gak usah dengerin. Keenan emang bacot orang nya," sela Kemal menengahi. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan kelas,"Ngomong-ngomong Geral sama Gesta belum dateng?"
"Geral katanya gak masuk. Hari ini dia izin mau kabur dari rumah ke Singapore." jawab Gio seraya menunjukan isi roomchat di ponselnya bersama Geral.
"Kaburnya orang kaya beda, ya. Gue palingan kalau marahan sama bokap, nyokap, kaburnya ke rumah tetangga. Lah ini sampe singapore. Niat banget si Geral buat batalin perjodohannya." decak Kemal merasa kagum.
"Alah palingan juga besok balik. Orang pesawat pribadinya aja punya bokapnya," Gio memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celana sekolahnya.
"Orang kayak gue bakalan keselek tiap hari keknya, kalau liat seberapa banyak hartanya Geral. Gue mah apa atuh gak sekaya kalian, dan gak setajir kalian. Bisa deket sama circle kalian aja gue udah bersyukur banget," ucap Kemal disertai senyuman tulusnya.
Gio menatap Kemal dengan senyuman tipisnya,"Kan Gesta pernah bilang, kalau circle kita itu gak mandang harta, tahta, dan jabatan asal setia kawan. Kita disini nerima segala kekurangan dan perbedaan. Kita disini udah anggap semuanya kayak keluarga, Mal. Lo gak perlu minder,"
"Bener tuh! Kita semua itu satu keluarga, jadi lo jangan pernah ngerasa minder dan gak pantes buat temenan sama kita!" timpal Kelvin, merangkul pundak Kemal. Cowok itu sedikit berjinjit untuk menggapai pundak Kemal, karena tingginya yang terpaut sangat jauh.
"Kecekek gue, Byan!"
"Makanya punya tinggi badan jangan kayak titan! Gue susah ngerangkulnya." Kelvin terkekeh pelan seraya melepaskan rangkulannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GESTA [END]
Novela JuvenilTahap Revisi! -kamulah alasanku di ciptakan oleh tuhan. Gesta Algantara, cowok yang di kenal kejam, ganas, dan tidak segan membantai lawannya jika sudah berurusan dengan para pasukannya, yaitu geng Avilas. Sosok Gesta dimata orang lain sama saja se...