HAPPY READING***
Gendis mengeryitkan dahinya bingung saat melihat ibu dan ayahnya yang tengah sibuk mondar mandir masuk keluar rumah.
"Kenapa sih, Mah, Pah?"
"Kamu kok belum ganti baju?" tanya Gina setengah mengomel. Kenapa anaknya itu malah makan es krim santai, disaat semuanya sedang dalam kondisi sibuk.
"Loh, ngapain?"
"Kamu kan mau lamaran, Gendis!" geram sang ayah. Dia ikut kesel sama anaknya.
Gendis membulatkan matanya terkejut,"Loh itu beneran? Gesta mau ngelamar Gendis sekarang? Kok gak bilang sih kalau itu beneran!" pekiknya. Dengan kekuatan sailor moon, Gendis segera melesat ke kamarnya untuk berganti pakaian dan memoleskan nsedikit make up.
"PAKE DREES YANG UDAH PAPAH BELIIN!" teriak Hartawan.
"IYA!"
Di dalam kamar. Gendis mengadalkan jurus sat set sat set yang penting jadi. Menatap dirinya dipantulan cermin. Bajunya bagus, tinggal mukanya doang yang butuh sedikit di poles bedak sama lipstik biar agak herang mencrang jiga ibu-ibu nu rek arisan panci.
"Duh gue kirain Gesta main-main ternyata beneran. Kenapa gak ngabarin dulu sih!" gerutu nya sambil mengoleskan maskara ke bulu matanya.
Ting
Ting
"Siapa sih ganggu mulu!" Gendis dengan kesal mengambil ponselnya. Ia membelalakan matanya kaget saat melihata itu pesan dari siapa.
Mas Calon❤🙈: hai calon, bentar lagi gue nyampe. Tunggu 10 menit lagi oke
"10 MENIT LAGI?! Gue belum pake eyeshadow, catok rambut, eyeliner, highliter, blush on, ombrean. Aduhhh! Untung sayang, jadi bisa gue maafin. Awas aja entar,"
Dengan sedikit misah-misuhnya. Gendis melanjutkan make up sekaligus catokan rambutnya. Ada untungnya dia dulu sering ikut-ikutan Rachel, Dera, para cabe-cabean klub nongkrong disalon. Kan sekarang dia bisa jadi sat set sat set.
***
Di lain tempat. Tepatnya di depan pintu masuk cluster Buana Indah. Gesta dan para sohib-sohib beserta ayah, abangnya. Menghentikan laju kendraannya seketika saat Gesta yang melaju didepan mereka, tiba-tiba saja berteriak kencang.
"CINCINNYA MANA?!"
Ckitt...
"Astagfirullah brader, aya naon?" Sadam mengerem dadakan saat tinggal secenti lagi motornya menubruk boddy belakang motor Gesta.
Ketua geng Avilas itu lantas meraba-raba seluruh tubuhnya dengan nafas ngas-nges-ngos. Terlihat jelas jika dia sedang dilanda kepanikan.
"Kenapa, Ge?" tanya Dera seraya menghentikan laju motor ninja nya yang dikendarai dia sendirian disamping Gesta.
Kalau ada Restu, Dera gak mau nih nunjukin skill motor-motorannya. Apalagi dia cuman pake celana jeans putih dipadukan kemeja hitam dan high hels hitamnya. Bisa dibayangkan sesulit apa dia ngendarain ninja nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GESTA [END]
Teen FictionTahap Revisi! -kamulah alasanku di ciptakan oleh tuhan. Gesta Algantara, cowok yang di kenal kejam, ganas, dan tidak segan membantai lawannya jika sudah berurusan dengan para pasukannya, yaitu geng Avilas. Sosok Gesta dimata orang lain sama saja se...