11. Punya gue!

357 47 244
                                    

HAPPY READING

***

"Adreas, lo khianatin Avilas?" Gesta menatap Adreas yang berani memukul Geral sengan tangan yang terkepal kuat. Ia tidak menyangka Adreas akan berani melakukan hal itu kepada Geral yang dulu begitu menyayanginya seperti adik sendiri.

Adreas menatap Gesta dengan raut wajah datar penuh kebencian,"Gue gak khianatin Avilas! Gue cuman gak mau satu geng sama pembunuh bang Rean!"

Gesta menghembuskan nafasnya kesal,"Gara-gara kasus si Rean ternyata," decihnya

BUGH!

Sebuah tinjuan kencang berhasil mendarat di wajah Adreas, sehingga cowok itu jatuh tersungkur ke tanah.

"YEAY! YEAY! ALEN JAGO MUKUL!"

"KEMAL! BANGSAT! LO NGAPAIN BAWA ADEK GUE KE TEMPAT TAWURAN!"

"BANGKEK ANAK PUNGUT GUE NGAPAIN LO AJAKIN KESINI!!"

"KEMAL LO MAU GUE RETAKIN TULANG LO?!!"

Gio, Restu, dan Gesta langsung menyerbu Kemal yang cengengesan tidak jelas dengan berbagai teriakan di sertai hujatan. Bisa-bisanya cowok berlesung pipit itu menggendong Galen lalu membawanya ke tempat tawuran.

"Hehehe, tapi Galen bisa ngejotos Adreas kok. Noh buktinya Adreas langsung jatoh," imbuh Kemal.

Gio menatap Kemal bringas,"Lo bawa adek gue masuk ke markas lagi, sekarang! Atau malam ini nama lo tinggal kenangan, Kemal Adjiputra!!" bentaknya.

Kemal meneguk saliva nya susah payah saat merasakan hawa-hawa yang berbahaya dari Gio. Dengan cepat Kemal berlari membawa Galen kembali masuk ke dalam markas.

"Yeay! Alen pintel nonjok olang!"

"Anak angkat gue gini amat," Ia menepuk jidatnya pusing mendengar pekikan dari Galen. Entah apa yang akan terjadi nanti, jika Galen benar-benar akan menggantikan posisinya sebagai ketua geng di generasi avilas berikutnya.

Adreas berdecak kesal sambil memegangi pipinya yang sedikit ngilu di pukul bocah berusia 6 tahun itu. Badan doang kecil kekuatannya kayak kuli ternyata.

"Adreas, lo kenapa bisa gabung sama geng Sesat? Lo tahukan geng Sesat itu musuh kita dari dulu." tanya Gio baik-baik. Rasanya percuma jika dia menggunakan jalan kekerasan.

"Gue udah bilang alasannya. Lo congek ya?" ketus Adreas.

"Gue gak denger. Disini rame banyak yang gedabak-gedebuk," ujar Gio.

Adreas mendengus kesal,"Gue tadi bilang, kalau gue gak mau satu geng sama pembunuh bang Rean. Denger gak?" tanyanya setengah berteriak.

Helaan nafas terdengar dari Gio,"Gue gak ngerti maksud lo apa, Res. Tapi, gak seharusnya lo khianatin Avilas. Lo juga masih bagian dari kita, lo lupa kalau Rean pernah nitipin lo buat kita?"

Adreas mendengus sebal,"Gak usah bahas masalalu,"

"Jadi lo tetep mau jadi anggota Sesat?"

Pertanyaan Gio langsung mendapat anggukan mantap dari Adreas.

BUGH!

GESTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang