"Jadi ngumpul kagak?" Tanya Dokyoem sembari berjalan bersama dengan anak-anak kelasnya menuju parkiran motor karena sudah jamnya untuk pulang.
"Kayaknya gak jadi deh, Kyoem. Anak kelas 12 kan lagi pada sibuk-sibuknya buat persiapan ujian," jawab Umji membuka suara.
"Setuju gw, kasian mereka juga kan kalo keseringan ngumpul nanti ujian mereka gimana?" Ujar Minghao menimpali.
"Yowes," ujar Dokyoem pada akhirnya.
Selama di perjalanan menuju tempat parkir sesekali mereka bercanda maupun mengobrol. Terlihat sekali dari lapangan sampai gerbang sekolah di padati oleh siswa-siswi yang berhamburan dan ingin segera pulang ke rumah mereka. Ibarat kawanan bebek yang sedang digiring di sawah.
"Haechan mukanya kenapa njir?" Komentar Yuju saat mereka melihat anak Dream dan Dino tengah berdiri di depan parkiran motor menunggu mereka.
Saat Vernon ingin menyapa adik tingkat mereka itu, seruan dibelakang mereka membuat Vernon menggulung kembali niatnya. "Woy!" Sontak hampir seluruh pasang mata yang berada di dekat parkiran menoleh ke arah sumber seruan tersebut.
"Aww- sakit bego!" Seru Changbin sambil meringis karena punggungnya yang baru saja di pukul oleh Woozi.
"Lo yang bego! Jangan teriak-teriak njir," balas Woozi dengan tatapan kesal.
"Makanya mulut tuh muluttt," ujar Seungmin dengan sebelah tangannya membekap mulut sahabatnya itu.
"Mulutnya sebelas dua belas sama SinB emang," ujar Seungkwan yang langsung mendapat tatapan tajam dari SinB.
"Gw lagi males gelut ya, Kwan. Jangan mancing emosi gw," ujar SinB malas.
Wonwoo memperhatikan SinB, wajah gadis itu yang memucat, badannya yang lemas, lalu sebelah tangannya memegangi perut ratanya. Wonwoo tidak lah bodoh, dirinya tau pacarnya ini sedang datang bulan hari ke-dua. Tapi, apakah rasanya sesakit itu?
Wonwoo pun menghampiri SinB lalu merangkul gadisnya dengan lembut dan tak ada penolakan dari yang dirangkul. "Sakit banget ya?" Bisik Wonwoo dan hanya dibalas anggukan pelan oleh SinB.
Haechan yang melihat itu memutar bola matanya malas. Setelah sampai di tempat parkir Felix baru saja menyadari jika Haechan menenteng sebuah kantung plastik berwarna putih yang ukurannya tidak bisa dibilang kecil.
"Apa tuh isinya?" Tanya Felix sambil menunjuk kantung plastik yang di tenteng oleh Haechan dengan dagunya.
Haechan tidak menjawab, cowok itu menatap lurus kearah Wonwoo yang sedang berdiri dengan keadaan masih merangkul SinB dengan tatapan penuh permusuhan.
"Bang, kunci mobil?" Felix mengangkat kunci mobil miliknya.
"Siniin, gw masuk duluan," Felix yang paham pun melemparkan kunci mobilnya kepada SinB, bukannya SinB yang menerima melainkan sang pacar.
"Aku bawa kamu masuk ya?" SinB hanya mengangguk lemas, Wonwoo pun mengantar SinB masuk kedalam mobil abangnya-Felix.
"Azek, lo bawa makanan?" Tanya Changbin tapi tetap tak dibalas oleh cowok bermarga Lee itu.
Karena tak dibalas Changbin pun mengambil kantung plastik di tangan Haechan. Changbin pun segera membukanya, dan alangkah terkejutnya dirinya setelah melihat isi dari kantung plastik tersebut.
"SEJAK KAPAN LO GANTI GENDER NJIR?!" Pekik Changbin dengan kedua bola matanya seolah ingin keluar dari tempatnya sekarang.
"Ngapain Lo liat isinya, jingan!" Saat Haechan ingin merampas kembali, kantung plastik tersebut sudah direbut terlebih dahulu oleh Seungkwan. "Lo ada masalah idup apa Chan sampe pindah gender kek gini, njir?" Tanya Seungkwan sambil menatap Haechan horor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again || JWW x HSB
FanfictionON GOING [BUDAYAKAN MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU, MEMBERI VOTE, DAN MENINGGALKAN KOMENTAR] Penantian adalah hal yang paling menyakitkan. Rasa rindu, kecewa, marah, dan sedih bercampur menjadi satu dalam benakku. Tapi rasa cinta ini tak pernah berubah s...