Kalian tau bukan, rata-rata orang kalau sedang panik dan sedang mengendarai sebuah kendaraan bukannya menekan rem justru orang-orang yang seperti itu cenderung lebih sering menekan pedal gas yang seharusnya tidak ditekan.
Dan itu lah yang sedang Jaemin lakukan sekarang. Mengendarai sepeda motor besar miliknya dengan sekencang-kencangnya membelah jalan raya yang tidak terlalu ramai. Karena tidak terlalu ramai jadi tidak banyak yang mengata-ngatai dirinya di jalan, sehingga Jaemin bisa lebih leluasa lagi dalam mengendarai kendaraannya secepat mungkin menuju tempat dimana kakak-kakaknya berada. Masa bodo dengan peraturan lalulintas.
Bermodal ponsel milik Ryujin, Jaemin pun akhirnya bisa sampai di depan gang tempat kejadian perkara. Dari tempatnya Jaemin dapat melihat segerombolan orang berbaju hitam sedang asik beradu bogem mentah dengan dua remaja SMA yang masih setia dibalut seragam sekolah di ujung jalan sana.
Setelah memasukkan ponsel Ryujin ke dalam saku jaketnya, Jaemin pun menutup kaca helmnya dan segera melajukan motornya dengan kecepatan penuh tepat membelah keributan yang terjadi diujung jalan.
Felix, Bang Chan dan orang-orang yang dibaluti baju serba hitam pun terkejut bukan main. Bahkan dua orang yang mengenakan baju serba hitam tersebut menghantam bagian motor besar milik Jaemin tersebut.
"Sante Na! Astaga, bikin gw jantungan aja Lo!" Seru Felix tak terima dengan cara Jaemin barusan.
Jaemin tak merespon, melainkan segera turun dari motornya dan menatap orang-orang yang berada dihadapannya. "Apa perlu Lo semua sama kakak gw?"
Hening.
"Gw tanya. TULI LO SEMUA?!!" Jaemin meninggikan nada bicaranya dan bukan hanya orang-orang yang berpakaian serba hitam saja yg terkejut, Bang Chan, Felix dan SinB pun terkejut. Karena, ini kali pertama mereka melihat sesosok Na Jaemin dengan aura yang jarang sekali ia keluarkan.
"Bukan urusan Lo!" Jackson balas berseru. Berjalan perlahan mendekati Jaemin.
"Berhenti!" Suara Felix terlebih dahulu menginstruksi yang membuat Jackson mengalihkan pandangannya dari Jaemin menjadi ke Felix.
"Jauh-jauh Lo dari adek-adek gw. Seenggaknya radius 100 meter. Asal Lo tau, Lo itu hama bagi keluarga gw,"
Jackson berdecih ketika mendengar penuturan dari Felix, "atas dasar apa? Lo aja belum tau gw siapa,"
"Memnag belum, tapi segera," ucapan Felix membuat Jackson melunturkan senyum kemenangannya.
Felix, Jaemin dan Bang Chan tampak menunggu balasan dari seseorang yang mereka ketahui bernama Jackson di hadapan mereka. Tetapi entah mengapa mereka tak kunjung mendapat jawaban, sampai akhirnya, "cabut! Perintah dari bos,"
Jawaban itu yang mereka dengar. Bingung? Pasti, tapi mereka hanya bisa melihat kepergian orang-orang tersebut. Baik Felix, Jaemin dan Bang Chan mereka bertiga sama-sama beradu tatap dengan Jackson. Mereka sama-sama seperti mencoba untuk mengingat-ingat rupa masing-masing, agar saat ada pertemuan tak disengaja mereka bisa mengenali satu sama lain.
Brumm.... Brum... Brumm....
Suara mesin motor terdengar sahut menyahut dan seiring waktu suara-suara tersebut menjauh dan akhirnya menghilang.
Jaemin, Felix dan Bang Chan menghela napas lega dan menyenderkan diri mereka ke bagasi mobil secara bersamaan.
"BANG! NA!" seruan panik milik SinB terdengar menyapa indera pendengaran ketiga remaja laki-laki SMA tersebut.
Air mata SinB sukses menggenang di area pelupuk mata, membuat Felix tak tega melihatnya. "Udah udah, ini emang kodrat nya gw sebagai cowok. Kayak tadi itu wajar,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again || JWW x HSB
FanfictionON GOING [BUDAYAKAN MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU, MEMBERI VOTE, DAN MENINGGALKAN KOMENTAR] Penantian adalah hal yang paling menyakitkan. Rasa rindu, kecewa, marah, dan sedih bercampur menjadi satu dalam benakku. Tapi rasa cinta ini tak pernah berubah s...