☘Luapan Kerinduan

144 19 0
                                    


Sungguh betapa terkejutnya mereka. Tuhan selama ini telah mempertemukan mereka kembali, dan tanpa mereka sadari mereka begitu dekat. Tatapan keduanya bertemu, terpancar kerinduan yang sama-sama mereka pendam.

Tanpa berpikir dua kali, Wonwoo segera bangkit, memindah posisinya ke sebelah Sinbi lalu memeluknya. Sangat erat, sangat sangattt erat. Dia tidak ingin kehilangan gadis itu, sungguh.

Sinb? Dia hanya bisa menerima pelukan itu lalu menangis di dalamnya. Demi apapun, dia rindu dengan pelukan ini. Pelukan hangat dan nyaman yang selalu memenangkannya.

Sinb menangis, tetapi ditutupi oleh pelukan Wonwoo. Keduanya masih sama-sama membisu, meluapkan rasa rindu mereka dengan pelukan yang dijadikan sebagai perantara.

Wonwoo mencium pucuk kepala Sinb lama, sangag lama. Seolah-olah dia menyetorkan rasa rindunya selama ini dengan ciuman itu.

Dan entah dari mana, ciuman di pucuk kepala Sinb ituuuu. Membuat Sinb kembali tenang. Sihir? Mungkin saja, sihir cinta maksudnya🤗

"Hei, I'm here. Don't crying, please. I'm back for you" ucap Wonwoo melerai pelukannya. Dan entah dorongan dari mana, tangannya terurai menhapus cairan bening yang membasahi pipi Sinb dengan lembut.

Sinb tersenyum manis, melihat itu. Wonwoo. Ya, dia kembali tersenyum dengan senyumannya. Seperti dulu. Saat mereka saling meluapkan kebahagiaan diantara mereka.

"Aku senang, kau kembali lagi untukku oppa~" balas Sinb sambil menunjukkansenyuman terbaiknya.

"Tentu saja, aku kembali untukmu. Kau tau? Kau segalanya bagiku, bee" balas Wonwoo masih dengan senyuman yang terpaut di wajahnya.

"Kau tau, kau jelek kalau sedang menangis" gurau Wonwoo tetapi mendapatkan satu bogem yang mendarat mulus di lengan Wonwoo.

"Jahat" balas Sinb lalu mengerucutkan bibirnya. Wonwoo tertawa, lalu mencubit pipi Sinb gemas.

"Sakitttt oppa!" geram Sinb, menempis tangan Wonwoo lalu memasang wajah ditekuk.

"Hahahaha" bukannya menenangkan Sinb ataupun meminta maaf, Wonwoo malah tertawa riang.

"Apa yang lucu?" tanya Sinb kesal sambil melihat Wonwoo yang sedang tertawa.

"Mukamu, kalau lagi ngambek pengin banget aku culik terus aku buang ke kali" balas Wonwoo yang mulai menetralkan tawanya.

"Aish, oppa gk berubah. Jailnya kebangetan" balas Sinb kesal lalu memalingkan muka, ogah menatap Wonwoo yang masih setia dengan tawanya walau itu kecil.

"Ini pesananmu nona. Anda ingin memesan?" tanya pelayan sambil menyajikan segelas Americano.

"Americano satu" balas Wonwoo yang kembali dengan wajah datarnya. Pelayan itu mengangguk lalu berlalu kergi meninggalkan Wonwoo dan Sinb.

"Oppa~" tanpa perlu dipanggil dua kali Wonwoo Sudah menoleh ke Sinb dan kembali dengan senyumannya.

"Kenapa hm?" tanya Wonwoo sambil menyampirkan rambut Sinb yang menutupi wajahnya.

"Kenapa tadi oppa kembali datar? Kan aku lebih suka senyuman oppa ini" tanya Sinb heran sambil menunjuk bibir Wonwoo yang sedang mengembangkan senyum.

"Aku cuman menunjukkan senyuman ini ke kamu sama anak-anak Seventeen doang. Ke anak-anak Seventeen juga jarang banget aku senyum kek gini"

"Tapi aku pengin oppa senyum terus, kayak dulu. Gimana dong?"

"Bakal aku usahain, tapi gk janji"

"Kenapa?"

"Nanti kamu juga tau" jawaban dari Wonwoo membuat Sinb kembali memajukan bibirnya. Wonwoo pun kembali kenunjukkan senyuman termanisnya. Demi apapun, Wonwoo amat merindukan Sinb. Gadis yang selalu memberikan warna di hidupnya.

"Oppa~"

"Kenapa lagi, hm?" wajah Sinb mulai serius, itu pun membuat Wonwoo bertanya-tanya.

"Kenapa selama ini oppa menjauhiku? Kenapa oppa dingin kepadaku? Kenapa saat di depan kafe ini waktu itu, oppa tidak membalas pelukkanku seperti tadi? Dan kalo boleh jujur oppa...." ucapan Sinb menggantung membuat Wonwoo penasaran.

"...kau berubah" lanjut Sinb lirih tapi masih sanggup di dengar Wonwoo. Sinb menundukkan kepalanya, dia masih ingat dengan jelas insiden waktu itu. Insiden dimana dia melihat dengan jelas perubahan sikap Wonwoo yang berubah drastis.

Wonwoo tersenyum simpul, "Lihat aku" Sinb masih setia menundukkan kepalanya.

"Lihat aku, Hwang Eunbi" akhirnya Sinb mendongakkan kepalanya walaupun itu ragu.

Hal yang pertama yang ia lihat, adalah senyuman Wonwoo. Senyuman yang sama seperti Wonwok kecil dahulu.

"Aku akan jawab semuanya, begitu juga kamu..." gantung Wonwoo yang masih dengan senyumannya.

'Bukan gantung diri loh yakk😂' ~Author

'Bacittt!!!' ~Readers

"...menjawab semua pertanyaanku juga"

















































































'Kita selama ini begitu dekat, sangat dekat. Tapi kita tidak tau itu, tetapi hanya merasakannya saat pertama kali kita bertemu tanpa sengaja. Akhirnya kau kembali, dengan senyuman yang amat ku rindukan. Ku harap, senyuman itu akan terus terpampang disana. Sama seperti 10 tahun silam' ~Sinb

'Kita sebenarnya sudah bertenu sejak lama. Bahkan sudah bertukar kabar dan saling mengobrol. Pantas saja, saat itu aku serasa bertemu lagi denganmu. Dan ternyata itu benar. Dan benar apa kata orang, dunia begitu sempit. Sampai kita tidak menyadari kehadiran satu sama lain. Mari kita lukis kembali. Melukis kembali kenangan indah bersama, agar menjadi sebuah lukisan yang keindahannya tak bisa di duakan' ~Wonwoo












⚘⚘⚘⚘⚘

TBC

Gimana Readers???

Moga-moga suka yak🤗

Akhirnya ketemu lagi deh😆

Scenario tuhan dan penulis emang dh😂

Sekedar info readers, Author gk mesti nih setiap hari update. Maaf nih kalo ngcewain readers😓

Tapi tenang kok, Author masih ngelanjutin ini cerita😊

Tetep terus baca yak😉😉😉

Apakah jalan mereka untuk kembali semulus itu???

Apakah mungkin???

Penasaran???

Penasaran banget apa penasaran??

Terus baca yak😉😉😉

Info lagi nih...

Perkiraan hari ini Author bakal update dua ataupun tiga chapter.

So, tunggu ketlanjutannya yak😉😉

Jangan lupa Vote nya yak readers😉😉😉

Love Again || JWW x HSB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang