Wonwoo povFalsh back on
"Wonu oppa!!" seru Sinb kecil sambil mengejarku yang cukup jauh berada di depannya.
"Mwo?!" tanyaku juga berteriak.
"Saranghe!!!" seru Sinb kecil sambil membuat hati besar dengan tangannya sambil tersenyum lebar.
Aku yang melihat itu pun tersenyum lebar, "Nado bee ya!!!" balasku sambil membuat emot hati besar juga.
Flash back off
"Apakah perasaan itu benar perasaan murni dari hatimu?" gumamku sambil menatap keluar jendela mobil.
"Lo ngomong apa barusan?" tanya Mingyu yang duduk disampingku atau lebih tepatnya Mingyu yang mengendarai mobil.
"Tidak" balasku singkat dan tentu saja tanpa melepas mimik datar milikku.
"Udah 10 tahun Woo. Wah... Korea banyak berubah. Tapi masa, baru pulang tadi malem paginya langsung berangkat sekolah sih?" tanya Mingyu dan aku hanya membalasnya dengan deheman.
"Heh, Wonwoo. Senyum kek, kita balik nih ke Korea. Coba deh Woo, gw tau ini sulit buat lo. Tapi, usahain buat lupain kejadian 10 tahun lalu Woo. Gw pengin sodara gw yang dulu balik lagi" tanya Mingyu sambil sesekali melirik ke lawan bicaranya. Tetapi yang diajak bicara tidak menjawab. Mingyu menghela nafas dan kembali mengendarai mobilnya.
'Dan 10 tahun sudah, kita gak ketemu. Gimana kamu sekarang? Apa kau masih sama? Apa.... kamu masih menugguku sampai sekarang?' gumam Wonwoo.
Joen Wonwoo
Jeon Wonwoo, inilah aku. Aku adalah laki-laki dingin dimata Mingyu dan keluargaku lainnya. Tapi, sikap awalku tak sepeerti itu. Awalnya aku sangat hangat, baik, penyayang, dan bahkan aku sering sekali tersenyum. Tapi semenjak tragedi 10 tahun lalu, tragedi yang menewaskan kedua orang tuaku.....
Flash back on
"Paman, appa dam eomma kapan sampai?" tanyaku kepada pamannya atau kebih tepatnya ayah dari Mingyu.
"Sebentar lagi mereka sampai, nah itu mereka!" ucap ayahnya Mingyu sedikit berteriak sambil menunjuk sebuah mobil yang bersiap untuk menyebrang.
"Wah iya!!" seruku kegirangan. Hari ini adalah hari perpindahanku ke London, Inggris.
Tapi.....
BRAK!!!
Suara nyaring terdengar, suara dua mobil yang saling bertabrakkan. Dan salah satu mobilnya.......
Adalah mobil milik kedua orang tuaku. Aku tang saat itu masih kecil melihat langsung tragedi itu dan terekan jelas di kepalaku. Aku langsung mematung seketika dan sedikit demi sedikit air matanku mulai membasahi pipi. Aku tidak mempedulukan suara paman, bibi dan mingyu yang meneriakkiku. Aku langsung berlari menuju TKP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again || JWW x HSB
FanfictionON GOING [BUDAYAKAN MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU, MEMBERI VOTE, DAN MENINGGALKAN KOMENTAR] Penantian adalah hal yang paling menyakitkan. Rasa rindu, kecewa, marah, dan sedih bercampur menjadi satu dalam benakku. Tapi rasa cinta ini tak pernah berubah s...