S A T U

60.7K 2.3K 38
                                    


Warning!!!! 🔞🔞🔞

Terinspirasi dari beberapa kasus pelecehan, dan juga kasus penjualan perempuan yang marak diperbincangkan.

Mereka bukan rela melakukan tapi keadaan yang memaksa harus seperti ini.

Kisah dari satu perempuan yang menginspirasi.

Semoga sukak dengan ceritanya yaa, banyak adegan Frontal!!!

Dentuman musik mendobrak indra pendengaran setiap insan di dalam ruangan dengan pencahayaan minim membuat suasana malam semakin bergairah. Jantung rasanya berdetak dengan kencang karena hentakan keras bas musik dj, suara tawa, desahan, bahkan suara merdu dari benturan alat kelamin antara dua manusia saling terdengar ngeri di telinga.

Gesania Deviana Ardin perempuan berusia 20 tahun. Duduk di atas pangkuan seorang pria berusia 37 tahun dengan baju kurang bahan, make up tebal, juga segelas red wine di tangan kanannya. Gesa tertawa ketika paha mulusnya terasa geli karena gesekan telapak tangan pria tersebut. Perempuan itu tersenyum genit, menampilkan wajah menantang kepada pria di belakangnya. 

"Gesa, kamu kenapa cantik sekali," puji pria tersebut, Gesa tertawa. Sepertinya tak hanya satu dua orang yang memuji kecantikannya. Mata Sipit, bibir mungil, tubuh seksi, dada besar, dan rambut lurus berwarna blonde. Siapa yang tidak jatuh cinta dengan perempuan ini?

"Om mau main sama aku, gak?" pria itu terkejut, lalu tertawa genit. Sungguh menjijikan jika dilihat dari mata orang normal, tapi gesa tidak merasakan hal itu. Rasa jijiknya seolah sudah ia telan karena sebuah keterpaksaan.

"Gesa, kamu genit sekali." Pria tersebut semakin mengeratkan cengkraman di paha Gesa. Perempuan berwajah manis itu tertawa, lalu memukul pundak pria tersebut dengan tatapan mata semakin menantang. Tingkahnya benar-benar sudah terlibat lihai dalam hal ini.

Kemudian Gesa berdiri, membenarkan rok pendek berwarna merahnya yang sedikit naik ke atas. Badannya sedikit merunduk dan tangan kanan menarik kerah baju pria tersebut dengan bibir yang menggoda iman."Main yuk Mm, tapi DP dulu."

Tanpa basa-basi pria itu menarik pergelangan Gesa dengan kasar, berjalan menuju kamar yang sudah dipesan dari awal.

Gesa dan pria itu masuk ke dalam, perlahan tangan Gesa membuka kancing kemeja Navy yang dikenakan pria hidung belang tersebut. Dengan tatapan jahil dan penuh gairah, Gesa mengalungkan kedua tangan di leher pria yang ada di depannya. Gesa seketika menarik dan mengulum bibir tua itu tanpa rasa jijik, yang Gesa pikirkan hanyalah hasil dari setelahnya. Soal apa yang ia rasa detik ini, itu menjadi cerita kelam baginya.

Satu kata dari ribuan kata. Kenapa Gesa memilih jalan ini? Ada alasan tersembunyi yang membuatnya harus mengambil jalan pintas bahkan sesuatu yang merendahkan dirinya.

Tidak akan pernah gadis itu memiliki rasa malu, semua sudah ia telan dengan senyuman ikhlas atas takdir hari ini atau bahkan esok hari.

Gesa menjalani malam itu penuh goda dan nafsu.


***

"Hai, Saka?" Reindi, atau biasa dipanggil Mami nya Club malam naughty kiss. Indi memanggil satu laki-laki sekitar berumur 17 tahun, datang dengan langkah tegap, rahang tegas, sorot mata tajam, dan bibirnya terlihat begitu menantang. Ia adalah PUSAKA AJI PANGESTU.

Sebenarnya tidak seharusnya lelaki yang masih berumur belasan tahun bisa masuk ke tempat yang bisa dikatakan dengan tempat dewasa. Namun tidak untuk lelaki itu. Asal uang mengalir, apa pun bisa ia tangani.

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang