Dentuman musik terdengar kembali ditelinga Saka dan kelima temannya, menandakan jika mereka berada di satu tempat yang sudah menjadi darah daging di kehidupan mereka- club' malam naughty kiss.
Gani manggut-manggut menikmati musik Dj dengan bintang tamu yang selalu luar biasa. Lio dan Regar sudah jelas akan menemui jalang mereka.
Ezra dan Lingga ?
Ezra- menyisir sekitar, mencari sesuatu yang menggugah selera. Laki-laki itu nampaknya ingin merasakan sesuatu. Memang Lio dan Regar tak tahu tentang hal itu. Padahal Ezra lebih ganas dari mereka."Ka, minum?"
Saka menoleh, lalu mengangguk menatap Lingga. "Ya."
Mereka berdua berjalan menuju bar, duduk di kursi tinggi dengan pakaian badboy semakin menambah aura laki-laki pada keduanya.
Saka berdeham, tapi matanya mencari keberadaan seseorang. Ah baru dua hari ia tak kesini, rasa rindunya sudah mulai terasa.
"Siapa?"
"Gesa."
Lingga terdiam. Tak melanjutkan pertanyaannya. Laki-laki itu memilih untuk diam dari pada membicarakan sesuatu yang bukan hak nya, terlebih lagi ini menyangkut tentang Wiska.
"Saka, baby," Zia datang lalu memeluk pinggang Saka dengan menggoda. Saka menepis tangan Zia. "Stop Zia!"
"Why?"
"Gue udah bosen sama lo!"
What the.. harga diri Zia jatuh seketika, kenapa Saka begitu tega dengannya. Sedangkan Zia merasa jika dia adalah perempuan paling cantik di club' ini.
"Lo kenapa sih Ka?"
Saka menatap nyalang ke arah Zia, "Gue bilang udah bosen. Mending lo nyari om-om yang lebih bergairah."
"No! punya Lo lebih gede dari pada punya mereka."
Saka terkekeh lalu menatap Zia dengan tatapan rendah. Sungguh, Zia malam ini menjadi seorang perempuan yang benar-benar terlihat jalang.
"Sorry, Sagas gak mau ketemu sama kucing lo!"
"Sagas?"
"Besar dan Ganas." lanjut saka yang mendapat kekehan kecil dari Lingga. Lingga tak dapat menahan tawanya bahkan laki- laki itu sampai hampir saja kesedak white wine.
"Gila, namanya keren banget. Lebih keren kalo ketemu sama Imada." Jawab Zia yang matanya menggoda iman saka.
"Imada?" Saka mengulangi perkataan Zia.
"Imut dan Menggoda." Shit, Lingga semakin tercekik tak bisa menahan tawa. Pembahasan macam apa ini.
"Tapi longgar!"
Zia melebarkan matanya, tangannya sudah terangkat ingin hinggap di pipi Saka tapi seseorang langsung menahan.
Semua menoleh ke arah orang tersebut termasuk Lingga. "Jangan pakai tangan, gue gak suka!"
Sudut bibir kanan Saka sedikit terangkat, tapi tak dapat dilihat semua orang.
"GESA, LEPASIN!"
Gesa langsung melepas cengkraman itu dengan kasar. Shit, Saka Semakin tergoda dengan jalang ini.
"Lo apa-apaan sih?"
"Gue gak mau lo kena masalah. Lo lupa, mami orangnya gimana ?"
Zia memutar badannya, menghadap Gesa dengan kesal. "Bukan urusan lo!" Zia langsung hengkang dari sana sana, meninggalkan Gesa dan Saka menatap punggungnya yang kian menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUPU-KUPU HITAM (End) ✅
Non-FictionDI AMBIL DARI KISAH NYATA "Kisahku, kisahmu, dan kisah kita-" Gesania. Gesania, kupu-kupu malam, si pemuas nafsu laki-laki dewasa. Menyerahkan seluruh masa depannya untuk melunasi segala permasalahan yang dilakukan ayahnya. Bertemu dengan Pusaka aj...