DUA PULUH ENAM

10.4K 603 63
                                    

Kangen berantem deh

ADA YANG KANGEN SAKA?

NIH MAMAK BANYAKIN DIALOG SAKA

Gatau pokok baca aja

Disini bakalan ada adegan memalukan yaa

Mohon bijak dalam membaca !!!


"Ka," Saka menoleh menatap Regar dengan tenang. Laki-laki itu duduk di kursi pojok seperti biasa. Di kelas mereka kini sedang ada jam kosong, para murid nakal termasuk teman-teman Saka sudah pasti akan meributkan sesuatu dikelas. 

"Lo gak papa?" Tanya Regar memastikan.
  
"Emang gue kenapa ?"

Regar mendengus, sungguh menyebalkan sangat menyebalkan. "Ya siapa tau lo lagi gak enak hati, lo bisa cerita ke gue."

Saka menarik satu sudut bibirnya keatas. "Santai, gue orangnya kan gak kayak lo. Banyak masalah!"

"Anj. Astagfirullah sabar Gar, sabar. Dia ketua lo." Regar mengelus dadanya tabah, rasa untuk membunuh Saka sepertinya hanya batas angan saja.

"Ka,"

Saka menoleh menatap Regar tajam, "apa?!"

"Gak usah galak gitu bangsat, lo gak sayang sama gue?"

Saka melempar penghapus dan mengenai kening Regar. "Jijik anjing!"

Regar tertawa, lalu melihat arah Lingga yang terdiam dengan sorot mata membunuh. "Lingga kenapa ?"

"Mana gue tau, gue bukan bapaknya!"

"Nyesel gue tanya lo, demi Allah nyesel gue."

"Yang nyuruh lo tanya gue siapa?!"

Regar menarik nafas, kaki jenjangnya mulai bergerak dan bergeser menjauh dari Saka yang mulai membuat dadanya bergemuruh emosi.

Sedangkan Delio yang duduk di tengah-tengah perempuan yang mengelilinginya. Laki-laki itu merentangkan tangan memeluk pundak dua perempuan disamping Delio. Menceritakan tentang kehidupan mewahnya dan juga kehormatan keluarganya. Para perempuan tentu saja mendengarkan dengan teliti bahkan ada yang berdecak kagum. Padahal obrolan Lio selalu tentang itu dan tak ada lagi topik lain.

"Lio, lo kalo dirumah makan apa ?" Tanya Gerin, gadis sexy idaman laki-laki.

Lio tersenyum menoleh ke arah Gerin. "Emmmm gue kalau di rumah ya makan nasi tapi kadang pakai jamur apa yang mahal itu. Lupa gue namanya."

"Jamur Truflle," sahut Alen didepan Lio.

Lio mengangguk, lalu memanyunkan bibirnya seolah memberi kiss jauh kepada Elen. "Itu maksud gue."

"Kan itu mahal Yo."

"Duit gue kan gak bisa habis Rin."

Gerin tertawa di ikuti oleh yang lainya. "Lio kapan-kapan anterin gue belanja dong," Pinta Gerin langsung mendapat anggukan dari Lio.

Gani yang duduk disamping Saka menatap Lio jijik, matanya tak bisa lepas dari pandangan itu. Gelagatnya seolah ingin muntah didepan Delio.

"Gue jijik sama Lio Ka."

Saka menoleh. "Biarin aja."

"Gue bayangin kalau Lio udah tua, gimana yaa. Pasti jadi sugar daddy." Ujarnya lagi mendapat tatapan tak enak dari Regar.

Regar yang semula duduk di samping Ezra kini berjalan kembali mendekati bangku Saka dan Gani.  Regar duduk dimeja dengan tangan yang ia lipat didepan dada.

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang