EMPAT PULUH

8.6K 590 63
                                    

MAMAK TANYA SERIUS

KALIAN MAU CERITA SIAPA KALAU PROSTITUSI UDAH END?

KALO GAK ADA YANG KOMEN

MAMAK GAK BUATIN!!!

PLEASE KASIH ALASAN KENAPA KALIAN MAU CERITA ITU?
  

Mata Juna terbuka lebar kala melihat video dimana Rahen membekap mulut Rani-Mama Saka. Dengan kasar bahkan Rahen sempat memukul kepala Rani, Rani tak sadarkan diri, dan Rahen menyeret tubuh Rani masuk kedalam ruangan kamar hotel. Bisa dipastikan jika disana Rahen memang berniat menjebak Rani untuk masuk perangkapnya, Rahen mengambil foto Rani dalam keadaan tanpa pakaian, dan juga dengan mata yang terpejam.

Rahen tidur disebelah Rani dengan cara memeluknya, sedangkan Lena bertugas memvideo dan juga mengambil beberapa gambar Rani dan Rahen dalam keadaan tak berpakaian yang tertutup selimut.

Juna sangat murka. Laki-laki itu kini memandang Lena dengan tatapan dendam. Tangannya mengepal kuat seolah memberi tanda akhir untuk kehidupan Lena.

"Mas Juna ada apa?"

"Ada apa kamu bilang?!!"plaakkk

Tamparan mendarat di pipi Lena, Lena meringis mendapati pipinya yang memerah oleh tangan Juna.

Mata Juna seolah tertutup oleh rasa dendamnya yang begitu besar, istri yang sangat ia sayangi meninggal dalam keadaan mengenaskan, dan juga dalam kesalahpahaman yang Juna perbuat.

Kenapa dulu Juna tidak lebih dulu menyelidiki, kenapa rasa cemburu begitu besar sampai menggerogoti jiwanya.

"Mas, apa yang kamu lakukan?!"

Juna mencengkeram dagu Lena. Memandang Lena dengan tatapan membunuh. "Harusnya saya yang bertanya, apa yang kamu lakukan sama istri saya ?!"

"Perempuan sialan!!"
Braaghh. Juna melempar tubuh Lena ke lantai, Lena tersentak hingga tubuhnya terbentur sofa mewah di rumah milik keluarga Saka.

Saka berdiri dibelakang Juna, tak berniat memisahkan juga menghentikan ayahnya.

Laki-laki itu tetap memandang keduanya dengan tatapan benci.

"Mas kamu kenapa tega sama aku mas Juna." Lena merangkak dan memeluk kaki Juna, tapi Juna dengan tega mengibaskan kakinya dan membuat Lena seketika terlempar.

"Kamu itu bukan manusia, Lena. Tapi iblis," ujar Juna mematikan, Lena meneteskan air mata, entah itu air mata buaya apa memang sungguhan, yang jelas Juna sudah murka kali ini.

"Hal yang paling saya benci se umur hidup saya adalah ketika orang yang saya percaya ternyata membohongi saya, seperti kamu contohnya!!"

Juna menarik rambut Lena membuat sang empu meringis sembari memegang pergelangan Juna.

"Jangan sembarangan kamu bitch, kamu iblis dan jangan lupa kalau  saya Rajanya, saya tidak akan segan membuat kamu menderita se umur hidup kamu. Gara-gara kamu, istri saya sudah tidak ada disini!!" Brughhh.

"Ahhhh hssss, sakit mas!"
Lagi-lagi juna melempar tubuh Lena. Lena memegang punggungnya yang nyeri akibat benturan antara benda tumpul dan punggungnya.

"Saya tak perduli Lena!"

Juna berjalan mendekati tubuh Lena, dengan sigap laki-laki itu menampar pipi Lena sekali lagi.

Semua asisten rumah tangga, pengawal, dan juga semua manusia penghuni rumah menyaksikan betapa kejamnya seorang Juna ketika murka.

Saka memasukan kedua tangannya di saku celana seragam abu-abu miliknya, dengan senyuman iblis, Wajah saka terlihat menyeramkan.

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang