"menerima apa yang sudah Tuhan berikan, percaya Jika setelah ini akan ada tawa di kemudian hari"-Pusaka
Saka berjalan lemas dengan mata memerah dan satu amplop ditangannya. Semua teman-teman Saka bertanya-tanya apa yang laki-laki itu terima.
Saka meneteskan air mata ditengah langkahnya menuju ruangan Gesa, rasa takut kini menyelimuti diri Saka.
Regar mendekat. Menatap Saka dengan tanya. "Ka ada apa ?"
Saka langsung menarik tubuh Regar dan memeluknya dengan erat, isakan terdengar ditelinga Regar, Regar terdiam apa yang terjadi sekarang?
Perlahan tangan Regar meraih pundak Saka, menepuknya dengan lembut, memberi kekuatan untuk Saka.
"Gar, istri gue." Lirih Saka mulai parau.
Delio langsung menarik amplop ditangan Saka, membukanya dan membaca isi dari kertas didalam amplop itu.
Lio dan Ezra membulatkan mata tak percaya, dengan perlahan kaki Lio mundur dan duduk di kursi tunggu dengan tatapan sendu.
Sedangkan Gani tidak tau apa maksut dari amplop itu.Gani hanya terdiam dan tak berani bertanya, laki-laki itu menunggu seseorang untuk menjelaskan kepadanya.
"Gue tak tau gar kenapa Tuhan ngasih cobaan seberat ini sama Gesa, sebenci apa Tuhan sama istri gue."
Regar masih terdiam, menunggu apa yang akan dikatakan Saka selanjutnya.
"Gue takut gar."
"Ka, Lo percaya keajaiban Tuhan? Tuhan ngasih cobaan berat kayak gini ke Gesa tandanya dia mampu, gue yakin Gesa bisa sembuh."
Saka semakin terisak dalam dekapan Regar, Regar memaklumi hal itu, laki-laki ini memang membutuhkan pundak untuknya mengeluh.
Lingga dan Wiska keluar dari ruangan, Wiska tak tau suasana apa yang terjadi sekarang.
Perempuan itu langsung berlari ke arah Delio dimana ia yang membawa sebuah kenyataan.
Wiska menarik amplop itu, membuka dan membaca satu nama disana, matanya seketika memanas, apa ini?
Apa lagi sekarang?,
Apa Tuhan belum cukup menyiksa kakaknya ?.Wiska menutup mulut dengan kedua tangannya, seolah tak memiliki tenaga, kakinya melemas dan membuatnya jatuh.
Lingga menangkap tubuh kecil Wiska, menarik tubuh gadis itu dalam pelukannya.
"Kak Lingga, kak Gesa kenapa ? Hiks.." ujar Wiska yang terisak didalam dekapan itu.
"Aku ga pernah nyangka bakalan kayak gini hidup kak Gesa kak."
"Aku ga bisa liat kak Gesa terus menderita, kenapa ?, Kenapa Tuhan begitu kejam sama kak Gesa ?"
Lingga mengelus pundak Wiska, menenangkan gadis itu agar lebih sedikit tenang.
"Kita berdoa bareng ya, Gesa bisa sembuh," Ujar Lingga mendapat anggukan dari semuanya.
Saka berjalan perlahan masuk kedalam Ruangan Gesa, Gesa masih terpejam.
Saka meneliti wajah Gesa dengan sendu, dari matanya, hidungnya, bibirnya , semua terlihat sempurna Dimata Saka.
![](https://img.wattpad.com/cover/267608216-288-k525110.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KUPU-KUPU HITAM (End) ✅
No FicciónDI AMBIL DARI KISAH NYATA "Kisahku, kisahmu, dan kisah kita-" Gesania. Gesania, kupu-kupu malam, si pemuas nafsu laki-laki dewasa. Menyerahkan seluruh masa depannya untuk melunasi segala permasalahan yang dilakukan ayahnya. Bertemu dengan Pusaka aj...