TIGA PULUH TUJUH

9.2K 585 210
                                    

Sudahi sedihmu

Mari baca ceritaku

Yok sedihnya si skip waktunya kesel di mulai.

Kalian suka sama siapa ?

Gani?

Regar

Delio ?

Saka?

Ezra ?

Lingga?

Mamak?

Part yang bakalan buat kalian kesel sekaligus puas!!

Hahahahahahhahahahahahahahahahahahahahahahahahaha

"Apa yang kamu lihat tak seperti apa yang kamu kira, dan apa yang kamu kira itu hanya sapaan dunia". Galingga Sanjaya

Di apartemen sebelah, Lingga dan Wiska duduk di ranjang big size dengan selimut berwana putih dengan kombinasi bunga berwarna kuning nan cantik.

Mereka berdua duduk dengan menghadap arah kaca besar yang memperlihatkan betapa luasnya dunia luar.

Contoh ruangan.

Dengan mata yang sayu, Wiska memandang jalanan kota jakarta dan tak berniat untuk berbicara, Lingga memperhatikan, ia bingung dan tak tau bagaimana caranya membuat Wiska kembali ceria seperti semula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan mata yang sayu, Wiska memandang jalanan kota jakarta dan tak berniat untuk berbicara, Lingga memperhatikan, ia bingung dan tak tau bagaimana caranya membuat Wiska kembali ceria seperti semula.

"Wiska," panggil Lingga lirih. Wiska menoleh, tatapannya begitu kosong.
Mata yang sembab akibat terlalu sering menangis.

"Mau peluk?"

Wiska menggeleng, gadis itu kembali menatap depan.

Perlahan tangan Lingga menarik jemari Wiska, membawanya berdiri dan mendekat ke jendela.

Wiska tak bertanya, dia hanya mengikuti apa yang akan Lingga lakukan.

Lingga menatap arah luar dengan lalu lalang kendaraan dan juga tingginya gedung-gedung disana.

"Liat luar," ujarnya Lingga. Wiska melihat arah luar seperti apa yang sudah Lingga katakan.

Wiska belum faham.

"Lo liat mereka lagi ngapain?"

Wiska menoleh ke arah Lingga. "Banyak kak, ada yang naik mobil, ada yang naik motor, ada yang mau berangkat kerja, ada yang jalan-jalan, dan ada juga yang ketawa."

Lingga memutar badannya ke arah Wiska, Wiska mendongak, menatap kekasihnya yang lebih tinggi dari tubuhnya.

"Dunia tak akan pernah berhenti berputar meskipun dunia mu sedang tak baik-baik saja." Wiska masih memperhatikan.

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang