TIGA PULUH SEMBILAN

8.7K 568 223
                                    

Baca aja deh

Gak tau pokok baca!!!!

"Termasuk lo!!" Perempuan itu membuka matanya lebar, kaget dengan ujaran Saka yang tertuju padanya.

Saka mendekat, menepiskan jarak antara keduanya. Napas perempuan itu tersengal, aura hitam dari Saka seolah menyelimuti paru-parunya.

"Lo yang udah nyebar Foto pacar gue!!"

"K-kak gue, gue minta maaf."

Saka terkekeh, dengan kekehan iblis yang merasuki jiwanya. Tatapan Saka sungguh murka. "Minta maaf lo bilang!!"

"Lo tau, seberapa menderitanya pacar gue?!" Ujar Saka dengan posisi yang Sama.

Anggi terdiam, matanya mulai berkaca-kaca, bibirnya bergetar menahan takut, dan tubuhnya gemetar melihat tatapan Saka begitu membunuh.

"Lo gak tau cerita hidup seseorang, jadi lo jangan sok tau!!" Damprat Saka yang tak pernah memilih siapa yang dia lawan.

"Gue gak perduli siapa lo, apa gender lo dan bagaimana keluarga lo."

"Kalau sampai lo macem-macem sama keluarga kecil gue termasuk PACARNYA LINGGA.." Saka menekan dua kata di akhir kalimat, Anggi membulatkan matanya, kaget dengan ujaran Saka yang tiba-tiba seperti ini.

Pacar?
Lingga?

Anggi menggeleng. Tak percaya dengan apa yang sudah ia dengar.

"Lo bakalan berhadapan sama kita berdua." ancam Saka membuat Anggi seketika meneteskan air mata.

"Lo siapa berani-beraninya nyebar aib CALON ISTRI GUE?!!"

"Siapa ha?!!"

Saka mendekatkan bibirnya di telinga Anggi, Anggi menegang, begitu kuat aura negatif yang Saka ciptakan. Bibirnya seolah terpatri dan tak dapat ia buka.

"Lo lupa siapa gue? Kalau lo ganggu sekali lagi, pekerjaan ayah lo taruhannya."

Saka tersenyum miring didepan Anggi.

Tangannya menepuk pundak kanan Anggi dengan pelan dan tak lupa dengan tatapan merendahkan.

"Yang pelacur itu sebenarnya bukan Gesa, tapi lo!!" Ujar saka membuat semua yang ada disana berseru.

"Gesa gak pernah godain laki-laki. Tapi laki-laki yang ngejar dia termasuk gue. Dia perempuan hebat dihati gue, gue gak pernah sama sekali buat dia terluka. Dan lo.."

Saka mendorong pundak Anggi dengan telunjuknya. "Dengan beraninya buat dia nangis dan kefikiran!!"

"Mending lo ngaca, lo yang ngejar cowok. Sedangkan cewek gue selalu jadi ratu di hati gue." Imbuh Saka semakin membuat semua yang ada disana memandangnya heboh. Bahkan ada yang mengabadikan momen ini dengan cara mengambil video lewat ponsel masing-masing.

"Lo punya kaca gak? Ngaca dulu gih, bedak Lo gak rata."

Anggi terdiam tak bersuara, air mata merembes keluar membasahi pipinya yang mulus akibat bedak tebal yang ia poles disana.

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang