TIGA PULUH TIGA

9.4K 569 94
                                    

Semangat hidup

Jalani siklus kehidupan mu dengan damai
Seberapa sakitnya semua pasti terlewati jika kamu mampu membuang rasa lemahmu

Tak hanya kamu yang mempunyai sejuta masalah

Tapi semua manusia menyimpan rasa sakitnya sendiri

Intinya apa yang tengah kamu jalani dan hadapi sekarang, semoga itu awal dari tawa yang akan kamu petik di kemudian hari

Semangat anaknya MAMAK ♥️♥️♥️♥️

Entah sudah berapa hari Wiska menghadapi segala cacian dan cemoohan semua anak manusia yang memandang Wiska kotor. Tapi Wiska beruntung mempunyai Fenita yang tak pernah meninggalkan dirinya dalam keadaan apapun. Seorang laki-laki yang juga selalu ada disampingnya, memberi senyum untuk meringankan segala beban yang Wiska hadapi.

Wiska menghembuskan napas kala matanya melihat meja yang sudah penuh dengan sampah plastik dan juga coretan tak bermutu dari murid lain yang tak menyukainya.

Wiska tersenyum melihat pemandangan ini di setiap paginya. "Kata kak Lingga, gue pacarnya kak Lingga ga boleh lemah," Ujarnya lalu berjalan kedepan untuk mengambil tempat sampah.

Wiska memungut satu persatu sampah itu dengan tenang, menarik dan membuang napasnya agar tidak melukai jiwanya lagi.

Jika di masa lalu, di sekolah lamanya Wiska adalah sosok yang pengecut, masalah seperti ini tak mampu ia hadapi. Tapi sekarang, lihatlah, Wiska mampu dan rasanya sudah terbiasa menghadapi.

Fenita datang, dengan sejuta rasa bencinya kala melihat senyum Wiska begitu ikhlas.

Fenita berlari dan ikut membersihkan meja itu dengan kesal.

"Mereka itu bukan manusia, tapi iblis yang menjelma jadi manusia. Seorang manusia baik tak akan pernah membuat manusia lain sakit hati," Ujar Fenita yang tangannya masih sibuk memungut sampah itu.

"Fen.."

"Gue gak rela ya Wis lo dihina kayak gini. Emang mereka siapa beraninya ngatur hidup lo. Lo, kak Gesa adalah manusia baik, mereka hanya lihat kalian dari sisi kelam, seandainya mereka tau apa yang terjadi di belakang."

"Fenita..."

"Gue benci banget liat lo nangis, liat lo sedih, rasa ingin menghujani mereka dengan kata kasar semakin tinggi, tapi sadar gue sendirian dan juga lo butuh dideket gue."

Wiska melihat sahabatnya itu dengan senyum, sangat bersyukur dengan hadirnya Fenita, setidaknya sedikit mengurangi rasa sakit yang tengah Wiska rasakan.

Fenita mendongak, menatap Wiska dengan sendu. "Gue gak tau hati lo terbuat dari apa Wis, tapi gue akui lo perempuan hebat dari semua yang hebat," Ujarnya lalu berjalan dan memeluk tubuh Wiska yang lebih kecil darinya.

"Gue gak papa Fen, gue bukan cewek menye-menye."

Fenita melepas dekapannya. "Iyaa, lo cewek kuat, kuat banget kayak Samson Betawi," katanya lalu terkekeh di susul Wiska.

"Eh adiknya pelacur," ujar Nanda-teman sekelas Wiska datang bersama rombongan centilnya.

"Diem atau gue gorok leher lo!!!"

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang