E N A M

25.2K 1K 39
                                    

Halo selamat morning.

Selamat night

Selamat afternoon

Kalian kalo jadi Gesa kira-kira mau gak terima tawaran si Saka buat di booking selama satu bulan?.

Kalo aku sih yes, dari pada sama om om njir, geli.

Wiska duduk di kursi halte sendiri, menunggu angkutan umum membawanya pergi dari tempat mengerikan itu. Sesekali Wiska menoleh kesamping, memastikan keadaan memang lumayan ramai.

Bagaimanapun juga, Wiska juga seorang perempuan, pasti ada rasa was-was ketika berada ditempat seperti ini. Apalagi jaman sekarang kasus penculikan, pembunuhan, dan pemerkosaan sedang marak terjadi.

"Njir! udah sepi. Mana si akang gendang." Wiska sontak menutup mulutnya sendiri.

"Eh maksud gue akang ojek."

"Lah salah lagi, akang angkot," Wiska memang rada miring kok kawan. Jadi mohon bersabarlah.

Beberapa menit berlalu, angkutan umum belum juga menghampiri dirinya. Bahkan hari sudah mulai larut. Wiska sedikit menggeser bokongnya kesamping. Menepiskan jarak antara tiang dan dirinya, mungkin dengan cara seperti ini Wiska merasa sedikit aman.

Tak sengaja matanya menangkap dua orang di sebrang jalan. Dengan wajah lumayan tengil, membuatnya ingin menghujat habis-habisan, tapi niatnya dengan cepat ia simpan.

Wiska berdeham, menetralkan rasa takutnya ketika dua orang tersebut terlihat berjalan dan menyebrangi jalan raya. Oh tidak, apakah mereka akan menghampiri Wiska ?

Lihatlah Wiska sudah mulai sangat panik.

"Njir, gue gak mau diperkosa njir," ujarnya lirih tapi matanya melirik dua orang yang mulai mendekat.   

Wiska memejamkan mata, berharap kalau dirinya dengan ajaib akan berubah menjadi umbi-umbian.

"Belum pulang neng ?" Tanya salah satu laki-laki dengan nada menggoda.

Wiska membuka mata, tatapan kaget ia tunjukan kepada laki-laki tersebut. "Bang, idup di tahun berapa ?"

Laki-laki tersebut mengerutkan kening, pasalnya ia tidak mengerti apa yang Wiska maksud. "Kan ini tahun 2021 neng, masa lupa sih?"

"Bang maaf ya bukannya saya menghina, tapi gaya rambut Abang kayak tahun 2013," ujar Wiska jujur.

Memang benar, dua laki-laki tersebut memiliki gaya rambut gondrong lurus karena  rebonding dengan gaya poni miring andalan anak jaman 2013.

Wiska bingung antara menahan tawa atau lebih ke takut. Pasalnya gaya mereka benar-benar menggelitik perut Wiska.

"Bang tolong katakan, saya harus ketawa atau  takut?"

"Ketawa aja, bareng kita. Yuk Abang antar," tawar laki-laki disampingnya. Dengan baju oblong tanpa lengan, celana jeans sexy yang sebelah terangkat sampai memperlihatkan kaki jenjangnya.

"Gak ah, males."

"Kok gitu neng?"

"Terus ?"

"Ayo, Abang anterin." laki-laki itu hendak menggeret tubuh Wiska dengan cara menarik pergelangan tangan kanan Wiska. Tapi seseorang segera menepisnya.

"Lepasin atau tangan lo yang patah!"

"Kak Lingga!" Pekik Wiska tidak percaya.

Lingga memasang tatapan membunuh, hingga membuat kedua laki-laki tersebut langsung pergi dari sana.

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang