TIGA PULUH DELAPAN

8.7K 615 142
                                    



KALIAN MAU DAPET LINGGA SAMA SAKA ?

EMANG KALIAN KUAT JADI GESA SAMA WISKA ?

Segerombolan anak muda yang tengah asik berbincang bersama teman-temannya, Alterio- inti dari sebuah perkumpulan laki-laki remaja bengis dan jangan lupakan sultan yang berwajah tampan.

Saka duduk diatas motor besarnya dengan kaki yang ia tompangkan di paha kiri. Dengan tas ransel hitam menutupi punggungnya, laki-laki itu membuat kaum hawa seketika terkesima dalam waktu sekian detik.

"Gila Saka ganteng banget anj."

"Saka meresahkan."

"Pengen meluk saka njir."

"Astagfirullah dadanya ngajak berumah tangga."

"Pengen deketin tapi gue takut diperkosa."

Pekikan demi pekikan rasanya sudah biasa ia dengar di telinga, tak jarang laki-laki itu mendapat puluhan surat cinta dari murid perempuan di SMA WIRATMAJA.

Gani menoleh, menatap Ketuanya lalu mengedipkan mata. "Ka, lo kok ganteng sih, mama o dulu ngidam apa ?" Ujarnya tak lepas menatap wajah Saka.

Saka menoleh, merasa namanya dipanggil, laki-laki itu tersenyum. "Mama gue cantik, bapak gue ganteng, kalau gue gak ganteng artinya gue anak pungut."

Gani seketika ngomel-ngomel sendiri mengundang raut wajah penasaran Regar.

"Napa muka lo? Kayak baju abis di peres."

"G-P-P." ejra Gani mendapat tatapan geli dari Regar.

"Gue kok kangen club ya," ujarnya tiba-tiba menghentikan kegiatan teman-temannya.

Lio mendengus, menatap arah depan dengan lesu, seolah nyawanya siap untuk di ajak berkeliling ke tempat lain tanpa persetujuannya. "Sama, gue kangen Yein," ujarnya sembari membayangkan wajah cantik seorang kupu-kupu malam yang selalu mengganggu hatinya.

"Gue pengen ngewe." Plaaakkk! Tampolan indah mendarat di kepala Regar.

"Kok ditampol si Yo!" jawab Regar tak terima, laki-laki itu nampaknya mengelus kepalanya yang malang.

"Ngewe itu apa sih Gar?" Shit! oke kali ini Gani bertanya lebih dalam. Regar melirik arah Saka dimana dia tak memperhatikan keduanya.

Regar berdiri dari duduknya, berjalan perlahan mendekati Gani, merangkul pundak sahabatnya itu dengan senyum menyebalkan. Lio menggeleng sudah dapat dipastikan apa yang akan Regar perbuat.

"Sini gue bisikin," ujarnya sembari mendekatkan bibirnya ditelinga Gani.

Gani melotot, dengan sorot mata polos dan mengerjapkan mata dua kali. Dan bodohnya Gani membalas dengan suara lirih juga.

"Emang ngapain kok bisik-bisik," katanya lirih didekat Regar.

Delio tak dapat menahan tawa, laki-laki itu memegang perutnya yang kaku, Saka masih belum sadar apa yang dibuat temannya satu ini.

Regar mendekat, membisikan sesuatu yang membuat Gani seketika membuka mata lebar dan langsung menoleh ke arah Regar, Regar tersenyum dengan memainkan kedua alisnya.

Gani menundukkan kepala melihat arah dimana senapannya disimpan.

"Emang batang gue bisa masuk yaa gar?"

Regar meletakkan jari telunjuknya di bibir. Memberi tanda jika Gani tak boleh bersuara keras dan bodohnya Gani malah mengangguk.

"Iya bisa lah, enak banget serius."

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang