TIGA PULUH ENAM

9.1K 574 182
                                    

Cerita "prostitusi" menurut kalian itu se seru apa sih?

Mamak kepo sumpah

Napa pada nungguin mamak up?

Maunya santai aja

Tapi ga tega

Mana leher mamak mau ditebas lagi ahhahahaha

Kalian mood banget

Makasih yaa buat mamak ngerasa hidup ❤️❤️❤️

"Aku tak pernah mempermasalahkan bagaimana kejamnya ayah kepadaku, aku hanya melihat dari sisi rapuhnya ayah ketika sendiri".Gesania


Gesa berjalan dengan Saka yang berada disampingnya. Menemani gadis itu dengan sabar.

Langkah kaki Gesa perlahan melemas, tatapan kosong ia tunjukan kepada semua orang yang turut berduka atas meninggalnya ayah Gesa dan Wiska.

Anggota Alterio hadir disana, turut berbelasungkawa. Dalam langkah ragu, Gesa masuk kedalam ruangan dimana tubuh Algi di istirahatkan. Ada Wiska dan Lingga disana.

Wiska dalam dekapan Lingga dan Gesa dalam rangkulan Saka.

"Kuat yaa sayang," ujar Saka lembut tapi tak mendapat jawaban dari Gesa.

"Ayah." Lirih Gesa penuh rasa sakit.

Gesa berdiri disamping tubuh Algi yang sudah tak bernyawa lagi. Isakannya kembali terdengar kala mata Gesa melihat tubuh Algi tertutup oleh kain putih.

Wiska berjalan perlahan mendekati Gesa, dengan lemah gadis itu memeluk tubuh Gesa.

"Kak, ayah udah pulang."

Wiska terisak dalam dekapan Gesa, tak lupa dengan Gesa yang meneteskan air mata dengan bibir terdiam menahan sesak.

Gesa melihat tubuh Algi dengan sendu, teringat memori kecil di otaknya tentang bagaimana tawa orang tua mereka terlihat. Kalau saja saat itu dirinya tak berniat berangkat liburan, mungkin semua in tak akan terjadi pada keluarganya, tapi apa boleh buat ?

Manusia hanya merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan segalanya.

Gesa menatap mata adiknya dengan tak tega, tangannya perlahan mengusap punggung Wiska dengan lembut.

"Ada kakak disini," ujar Gesa lembut, Wiska mengangguk.

Saka mendekati Gesa, ikut memeluk tubuh Gesa dengan lembut, tak terkecuali Lingga mengelus pundak Wiska yang bergetar.

Wiska melepas dekapan Gesa, gadis itu beralih memeluk Lingga.

"Kak.. " panggil Wiska membuat Lingga menatapnya.

"Gue yatim piatu sekarang. Jangan tinggalin gue ya kak."

Lingga semakin mendekap tubuh Wiska. "Gak akan, gue bakalan selalu ada disamping lo," ujar Lingga lalu mencium pucuk kepala Wiska.

Saka memeluk tubuh kecil Gesa, gadis itu menangis tapi ia mampu menahan dengan sekuat tenaga.

"Keren banget calon istrinya Saka," ujar Saka mencoba menghibur, Gesa hanya terdiam dengan kepala yang menyender pada dada bidang saka.

Saka mengelus rambut Gesa dengan lembut, Gesa mendongak menatap Saka yang lebih tinggi darinya.

"Ka..."

"Hmm, apa sayang?"

"Kalau kita nikah nanti, bukan ayah yang nikahin kita Ka, ayah udah pulang," ujar Gesa dengan mata yang berair. Dan satu tetes tiba-tiba luruh.

KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang