DUA PULUH TUJUH

9.6K 604 73
                                    

27. PERESMIAN AHLI WARIS "PANGESTU"

BISMILAH DAPET KOMEN BANYAK

YOK GAS YOK

TEROBOS WAE LAH

REK SAPA MAMAK DONG

KASIH SEMANGAT CEFAT

Mumet utek ku rek

Gesa duduk diatas ranjang kamarnya Dengan santai. Gadis itu mengistirahatkan punggung dari kesehariannya membersihkan segala kekacauan yang dibuat oleh Algi-ayahnya.

Notif Ponsel mengalihkan atensi Gesa. 

Pusaka

Gak usah kerja, Lo dateng ke acara gue nanti malem jam 7.
Dandan yang cantik, gue jemput. 
Lo nolak, gue hukum!!!
(Acara formal).

"Apaan dah Saka. Iya kali gue yang kayak gini ikut acara itu." Gesa hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalasnya. Tapi notif Ponsel kembali terdengar. gesa membuka pesan itu.

Pusaka
Gak usah nolak!
Gue gak suka!

   Gesania
Iya Saka ganteng


Mungkin di seberang sana, Saka tersenyum sendiri membaca pesan dari Gesa. Gesa menghela nafas, memikirkan pakaian apa yang harus ia kenakan malam ini.

Gadis itu berdiri dan berjalan mendekati lemari kayu yang warnanya sudah memudar, membukanya dan memilah satu persatu baju miliknya.

Gesa tersenyum, kala matanya melihat gaun merah dengan belahan di paha sebelah kiri, dan bagian lengan yang terbuka, lalu ada tali panjang yang mengikat lengannya dan terlihat elegan namun mewah jika dikenakan.


Gesa lega, ada gaun bagus pemberian dari seseorang.

"Gue pakai ini aja kali yaa, lagian ga pernah dipakai juga."

Pukul 18.15 Wib, Gesa sudah siap-siap dan menunggu Saka menjemputnya. Laki-laki itu sudah pernah mengantar Gesa ke rumahnya jadi tak heran jika Saka sudah mengetahui rumah Gesa.

Beberapa menit berlalu, Gesa masih setia menunggu hingga deru mobil mewah terdengar di telinganya.

Gesa berdiri, berjalan kedepan dengan senyum yang manis. Saka membuka pintu mobilnya, mobil sport warna merah sudah menyapa mata Gesa.

Saka menoleh dan seketika terkejut, dan kini Saka mematung melihat penampilan luar biasa dari Gesa, Gesa dengan kulit putihnya dan badan yang sangat menggairahkan semakin melengkapi penampilan gadis itu. Saka menelan salivanya lembut, menutup mulutnya rapat agar tidak terlihat bodoh Dimata Gesa.

Gesa mendekati dirinya.

Penampilan Gesa

Penampilan Gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KUPU-KUPU HITAM (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang