|Panti Asuhan|

2.6K 265 33
                                    

Mark menatap kearah punggung Haechan yang terlihat semakin hilang dari pandangan nya. Ia sudah berada di panti yang bernama Aejong itu sekarang, berkat bantuan pemuda yang bernama Jisungㅡseseorang yang tidak sengaja mereka temui di halte pemberhentian bus.

Mark juga sudah berbincang mengenai niat nya untuk menumpang tinggal sementara di panti tersebut berdasarkan apa yang sudah mommy nya katakan. Mereka menyambut baik kehadiran Mark serta Haechan tanpa memandang siapakah kah mereka, sambutan mereka tulus untuk membantu.

Hal tersebut tentu saja mengubah pola pikir Mark tentang sikap individualisme dinegara ini, karna masihlah ada segelintir pribadi dinegara gingseng tersebut yang peduli terhadap sesama nyaㅡlagipula pribadi setiap orang tentu saja berbeda dan kita tidak harusnya menyamaratakan hal tersebut, bukankah begitu?.

Mark kembali masuk kedalam panti tersebut disaat merasa hawa dingin mulai melingkupi raga ringkih nya dikala menghantarkan Haechan kedepan panti karena pemuda manis tersebut akan kembali ke rumah nya.

"Markeu"

Panggilan tersebut menyapa Mark dikala dirinya memasuki ruangan yang ia tempati pertama kali disaat tiba dipanti tersebut, ruang tamu singkatnya.

"ya bibi kim?"

Perihal seseorang yang Mark panggil "bibi kim" tersebut merupakan seseorang yang sangat baik menurutnya, meski ia sudah tidak lagi percaya dengan semua orang yang dikenal nya kecuali mommy serta adik nya termasuk Haechan namun lain dengan bibi kim didepan nya ini.

Ia bisa merasakan jiwa yang tulus dalam wanita paruh baya tersebut, ia juga baru mengetahui bahwa bibi kim inilah yang telah merawat Mommy nya sedari kecil hingga tumbuh menjadi remaja yang penuh akan kasih sayang dalam dirinya.

Mark menyadari mengapa sang mommy menyuruhnya untuk datang ketempat ini karna disinilah Mommy nya dibesarkan dengan penuh cinta dan mungkin tempat pulang nya setelah kejadian tersebut.

Mark menolehkan netra nya kearah bibi kim yang baru saja memanggil nya, ia menatap penuh tanya kearah wanita paruh baya tersebut.

"Apa tidak apa jika dirimu sekamar dengan Jisungie? karna hanya dikamar Jisung lah terdapat bed yang kosong, kamar lain sedang dalam tahap perbaikan jadi tidak bisa ditempati terlebih dahulu" ujar bibi kim tersebut

Jisung yang mendengar hal tersebut tentu saja senang karna mempunyai roomate sekarang dan tidak harus tidur sendirian lagi didalam kamar nya, Ia menanti jawaban Mark dengan harap.

"Tentu saja tidak apa-apa bibi kim, telah diberi tumpangan tinggal saja aku sudah sangat bersyukur. Terimakasih banyak atas segala nya, aku tidak tahu harus membalas nya dengan apaa" tutur Mark sopan karna sungguh ia merasa sangat tidak enak dengan hal ini, ia sangat menyusahkan orang lain.

Bibi Kim sendiri yang melihat hal itu, mendekatkan diri kearah Mark dan mengelus bahu tegap seseorang yang sudah ia anggap cucu oleh nya, karna Taeyong sendiri juga sudah ia anggap seperti anak kandung nya.

"Aigoo apa yang kau katakan nak?, tidak perlu berkata seperti itu. Rumah ini terbuka untuk siapapun yang membutuhkan lagipula kau sudah seperti cucu bagiku dan lihatlah paras mu mengingatkanku pada ibumuㅡmirip sekali" ujar wanita paruh baya tersebut sembari menatap teduh kearah remaja tanggung dihadapan nya.

Mark membalas senyuman tersebut, entah kenapa ia langsung bisa menyesuaikan diri ditempat yang bahkan baru saja ia singgahi, ia merasa bahwa semua orang yang berada disini tulus dalam bersikap tanpa ada topeng yang memalsukan pribadi mereka.

"Jisungie, bisakah bibi minta tolong untuk hantarkan Hyung mu kekamar. Sepertinya ia sudah sangat lelah, kau bisa beristirahat Markeu"

"Tentu saja bibi, Hyung mari aku hantarkan"

JUNG OR LEE?  |Jaeyong With Mark Lee|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang