Semua maid dikediaman Jung berseru panik disaat setelah aksi mendobrak pintu kamar si Sulung Jung yang terkunci didalam, namun kejadian yang tidak terduga menyambut mereka sebab seseorang yang membuat mereka cemas tidak berada pada lokasi tersebut.
Sang Nyonya rumah yang memberi perintah untuk mendobrak pintu sang cucu tersebut berteriak histeris disaat melihat keadaan kamar itu sepi tak berpehuni, serta jendela besar yang menyambung bersama balkon terbuka yang mengakibatkan suhu didalam kamar tersebut berubah drastis karna berhubung musim dingin yang sedang melanda kota Seoul saat ini.
Sesudah menyuruh semua maid yang berada untuk memeriksa setiap titik yang berada dikamar Mark, namun hanya gelengan yang mejadi jawaban atas pertanyaan tentang 'adakah sang cucu' tersebut.
Berjalan dengan langkah tergesa-gesa Nyonya jung kearah balkon yang terletak dibarat kamar sang cucu, menengok ke bawah untuk melihat seberapa tinggi kah tanah halaman nya dengan balkon Mark.
Membekap mulutnya tidak percaya dengan pemikiran nya yang mengatakan jika cucu sulung nya itu melompat setinggi ini untuk turun kebawah.
"Tidak mungkin" gumam nya
Namun, sepertinya keadaan mendukung hipotesa nya, jika tidak ada tangga yang tersedia dan juga tidak ada tali yang membantunya turun kebawah.
Mengkhawatirkan keadaan sang cucu setelah melompat dari atas juga kemana kah tujuan kaburnya sang cucu ditengah suhu sedingin ini?
Berbalik dan menatap semua maid yang berada dibelakangnya, Nyonya Jung memerintahkan mereka untuk mencari dimana pun keberadaan sang cucu sulung.
Perintah nya mutlak dilaksankan oleh semua bawahan tanpa ada satupun protes yang keluar dari mulut mereka walaupun cuaca yang amat sangat menusuk kulit, namun perintah tetaplah perintah yang wajib dilaksanakan.
Nyonya Jung memijat kening nya yang berdenyut, apa yang harus dikatakan nya pada Taeyong nanti?
Entahlah, jika Mark tidak ikut dengannya ke Korea semua ini tidak akan pernah terjadiㅡtapi sungguh, Nyonya Jung tidak dapat menolak keinginan tulus suami nya tersebut.
Hanya mendesah pasrah, Nyonya Jung beranjak keluar dari kamar sang cucu sulung, tapi tidak sampai ke langkah ke lima ia melangkah sosok lain menghadangnya dengan raut yang tidak mudah untuk diartikan.
"Mommy"
***
Terdiam dengan tangan yang mengepal kencang, ingin berteriak memaki keadaan, namum hanya isakan lah yang malah keluar dari bibir mungil miliknya.
Tidak memedulikan tubuhnya yang bergetar kedinginan, mungkin hanya orang bodoh yang akan keluar disaat suhu yang turun drastis dan akan bergelung hangat dengan selimut tebal mereka juga segelas cokelat hangat.
Tapi orang bodoh yang bernama Mark itu hanya ingin bebas tanpa belenggu yang mencekik lehernya disaat ia tetap berada disana dengan menjadi peliharaan mereka.
Mark hanya tidak mau, batinnya menjerit ingin melampiaskan semuanya tapi mulutnya hanya bisa terdiam dengan isakan yang terdengar sumbang.
Semua nya bagai iblis bewajah malaikat, dimata nya kini tidak ada pandangan berbeda pada semua orang kecuali mommy serta adiknya karna semua nya sama saja, mengingatnya Mark ingin menghancurkan dunia saat iniㅡnamun, ia hanya manusia biasa yang bisa menerima garis tangan takdir yang akan membunuhnya secara perlahan.
Apa dikehidupan sebelumnya ia membunuh raja hingga nasib malang datang padanya kini?
Yang ia lakukan sekarang hanya menunduk dalam diam dijejeran bangku gereja tua dekat taman seingatnya dulu ia bermain semasa kecil. Yang menghangatkannya kini hanya setelan hoodie kebesaran yang tidak cukup bisa menghangatkannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNG OR LEE? |Jaeyong With Mark Lee|
AléatoireHanya sepenggal cerita tentang sosok anak lelaki yang menjadi saksi bisu atas kehancuran keluarga nya. Bxb| gay| boy's love| homo| yaoi So? Still continue reading? ©Ilychil Start:41219 End:-