|Jamuan|

2.9K 308 1
                                    

Mark mengernyitkan dahinya bingung, pasalnya baru saja ia pulang dan melihat mommy beserta adiknya telah rapi; seperti ingin pergi.

"Mommy ingin kemana?" Tanya nya

Taeyong yang sedang mengancingkan kemeja sibungsu diruang tamu terkejut akan kehadiran mark.

"Mark, kau mengejutkan mommy saja"

Mark hanya menyengir, lalu berjalan mendekat dan duduk disamping sang ibu.

"Hai mark hyung" sapa sang adik

"Hai jeno-ya, you look so handsome lil bro" puji mark dengan merapikan rambut Jeno yang sedikit teracak akibat sikap si adik yang terlampau hyperaktif

"As always" pede sibungsu

Mark membulatkan mulutnya tak percaya sedangkan Taeyong terkekeh akibat tingkah pola sang putra

"Pede sekali"

Jeno yang sudah rapi pun berlari kearah kamarnya untuk mengambil sepatu, dan menyisakan mark dan Taeyong diruang tamu berdua.

"Kenapa pulang telat mark?" Tanya Taeyong

Mark gugup dibuatnya, apa ia harus memberi tau soal Jaemin dengan mommy nya? -ah pasti mommy nya berpikir yang tidak tidak nanti

"Eum, tadi aku bermain basket sebentar mom" ucap mark yang tidak sepenuhnya berbohong, karna benar ia juga bermain basket tadi. "Oh ya mommy ingin pergi
kemana?" Tanya nya, mengganti topik

"Oh iya, grandma mengajak kita makan malam diluar mark." Taeyong mendorong bahu sang anak "ayo siap siap, sebentar lagi sopir grandma akan menjemput"

Mark hanya pasrah saat tubuhnya didorong oleh sang mommy untuk bersiap-siap pergi yang kata mommy ke restauran

***

Mark melihat sang nenek yang sudah terduduk rapi disalah satu meja makan disebuah restauran mewah.

Seperti perkataan ibunya tadi yang; mengatakan bahwa ia sekeluarga diajak makan malam oleh sang grandma.


"Duduklah, grandma akan memanggilkan pelayan" seperti itulah ucapan yang dilayangkan sang grandma setelah kedatangan mereka.

Mark duduk disebelah Taeyong, dia hanya diam karna jujur mark masih canggung dengan nenek nya walaupun dulu mark termasuk sangat dekat dengan sang grandma, hal tersebut dikarenakan kedua nya yang sangat jarang berjumpa.

Setelah pelayan mencatat semua pesanan mereka dan langsung meninggalkan meja dimana mereka duduk, sang nenek sangat antusias terhadap jeno keliatannya.

"Jeno-ya, siapa yang mendandani mu tadi sayang?. Cucu grandma tampan sekali eoh" 

Jeno menampilkan eyesmile nya, yang mengakibatkan sang nenek yang mencubit gemas kedua pipi nya.

"Mommy genma, mommy hebat sekali kan. Lagipula jeno kan memang tampan"

Mark hanya memutarkan bola matanya sambil tertawa pelan. Sikap sang adik boleh dikatakan jauh berbeda dengan sikap nya yang; introvert, skeptis, dan gampang tersulut emosi.

Ya sikap yang baru ada didalam dirinya, kehancuran tersebut sangat berdampak besar pada pribadi nya.

Tak usah terlalu dipikirkan karna semua sudah terjadi, tak perlu dikatakan kembali sakitnya. Yang sudah hancur tak dapat dengan mudah diperbaiki kembali.

"Umm genma sangat merindukan panggilan itu, kau tau sayang kakakmu itu sangat manja sekali pada genma dulu. Seperti ini; genma~ genma~ markiiee ingin watermelon bolehkan bolehkan, genmaa saaaaangaaat cantik" ucap ny.jung pada si cucu bungsu, tak lupa dengan ekspresi nya

Mark yang melihat hal tersebut hanya menundukan wajah nya malu, grandma nya kenapa harus memberitahukan hal itu? Memalukan sekali.

Taeyong hanya terkekeh melihat sang putra yang diejek oleh mommy nya, Taeyong mengelus lengan mark.

Mark yang merasa lengan nya dielus pun menoleh kearah sang mommy dan menatap melas, meminta pertolongan pada sang ibu.

Taeyong menggeleng-gelengkan kepala nya tak tau, mark sangat menggemaskan jika sudah merajuk seperti ini. Out of character dari biasanya.

Makan malam tersebut diisi dengan berbagai candaan dan celotehan sang grandma dan si bungsu, mark yang semula kaku sudah terlihat nyaman dengan suasana makan malam tersebut.

Taeyong tersenyum melihat interaksi tersebut, mommy nya masih sangat menyayangi nya beserta kedua anaknya, setelah apa yang terjadi.

Pikiran Taeyong melayang saat percakapannya bersama sang mommy tadi siang;

"Taeyong, sayang .. kau adalah anak mommy yang paling mommy sayangi. Sayang mommy tak pernah pilih kasih kepadamu juga Jaehyun."

"Dalam lubuk hati mommy, mommy meminta maaf yang sebesar besarnya padamu atas perlakuan Jaehyun padamu nak. Jaehyun memang salah, hingga mengakibatkan siksaan batin dan fisik pada kalian sayang. Mommy meminta maaf atas semuanya"

"Dan Jaehyun salah karna menyesal diakhir cerita, benar bahwa sebuah penyesalan selalu berujung diakhir."

Bisa Taeyong lihat bahwa sang mommy yang menghela nafas panjang.

"Mommy tidak memaksamu untuk menerima Jaehyun kembali, mommy mengerti perasaanmu sebagai seorang istri juga seorang ibu nak. Bukan mudah untuk menjadi seorang ibu serta seorang ayah diwaktu yang bersamaan, bukan mudah untuk merawat dan membesarkan anak sendirian."

"Mommy mengerti penderitaaan mu sayang, tapi kau harus ingat nak bahwa kau juga punya lelah. Dan kedua putra mu juga membutuhkan sosok yang menjadi figur sang ayah dalam kehidupan mereka."

"Mark mungkin keras kepala, tapi keinginan sang anak untuk bersama sang ayah pasti ada dalam hati kecilnya walaupun ego selalu mendominasi pikirannya"

"Taeyongie, kau boleh tidak mendengarkan ucapan mommy nak. Tapi seorang wanita tua ini sangat merasa terpukul melihat keadaan para cucu nya yang melewati hari hari nya tanpa bayang sang ayah, anak mana yang tak teriris hatinya sayang. Mommy tak ingin nasib mommy yang dibesarkan tanpa peluk kasih seorang ayah menimpa cucu mommy juga sayang"

"Jangan dengarkan ucapan seorang ibu ini nak, dengarkanlah curahan seorang nenek tua ini"

.

Taeyong tersadar atas lamunan nya saat merasa punggung tangannya digenggam sebuah tangan.
Taeyong melihat pelakunya yang tidak lain, putra nya sendiri.

"Ya, ada apa mark?"

"Mommy baik baik saja?, kenapa melamun?" Tanya si sulung

Taeyong tersenyum." Tentu saja, mommy hanya mengantuk mark hehe"

"Mommy ingin pulang?"

Taeyong terkekeh, ia mengusap surai sang anak. "Mommy tidak terlalu mengantuk sayang, lagipula kau tak kasihan melihat adikmu yang sangat senang malam ini. Sudah tak apa, mommy bisa menahan nya"

Mark menatap sendu kearah Taeyong. "Aku sangat menyayangi mommy"

Taeyong tersenyum mendengar nya, dirinya masih mempunyai dua sosok penyembuh dikala langkah nya sudah terseok-seok untuk menjalani kehidupan ini. Taeyong sangat bersyukur kepada Tuhan.

"Mommy juga sangat menyayangi mu nak"
















Tbc..
_________________
Perjuangan seorang ibu emang sangat besar gengs

Vote dan comment yaw

JUNG OR LEE?  |Jaeyong With Mark Lee|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang