Jeno terlihat sedih melihat sang mommy yang sedang mempersiapkan perlengkapan Mark untuk pulang ke korea, tidak rela rasanya jika harus berpisah sementara dengan sang kakak.
"Mommy"
"Hm" Taeyong hanya berdehan sebagai panggilan untuk sang anak karna terlalu sibuk merapikan perlengkapan Mark.
"What Mark hyung would stay longer in there, mom?"
Taeyong berbalik menatap kearah putra bungsu nya yang sedang mencebik dengan wajah murungnya.
"Nope, just three days" balas Taeyong sambil mengusak pelan surai sang anakn
"With who?"
"Grandma"
"Kenapa hanya Mark hyung mom?, Jeno tidak boleh ikut ya?"
Taeyong beralih mendekap sang putra dengan menumpukan dagu nya pada Jeno.
"Why you can think like that hm?, Jeno tau sendiri kan jika Mark hyung pulang keKorea hanya untuk menemui grandpa yang sedang sakit disana." Taeyong menjelaskan secara pengertian kepada si bungsu
"Jeno tidak boleh menjenguk grandpa ya?"
Taeyong melepaskan pelukan nya dari Jeno dan membalikkan tubuh sang putra untuk menatap kepadanya.
"Tentu saja boleh, tapi tidak sekarang. Jeno masih kecil sayang, lagipula jarak antara kanada dan korea itu sangat jauh. Sangat melelahkan, nanti Jeno akan bosan"
"Jika sudah besar Jeno boleh ke Korea bertemu grandpa mommy?"
"Of course my darl"
Jeno berujar senang yang mana membuat Taeyong tersenyum namun tidak lama saat melihat tarikan senyum Jeno berubah menjadi kebawah.
Taeyong yang melihatnya lantas bertanya pada sang putra. "Hei kenapa anak mommy sedih lagi heum? Ada apa sayang?"
"Apa nanti Mark hyung dengan Daddy akan bertengkar lagi mom?"
Taeyong tercekat mendengar ucapan Jeno, kenapa ia tidak berfikir sampai sana. Kemungkinan besar mereka akan bertengkar disaat bertemu nanti, Jaehyun dengan Mark sama-sama keras dengan emosi yang tidak dapat terkontrol, apalagi Mark yang masih berada pada fase remaja yang mempunyai emosi yang meluap-luap.
Taeyong berusaha tidak terlihat cemas dimata sang anak, "tidak akan sayang, Mark hyung dengan Daddy tidak akan bertengkar, lagipula apa guna nya mereka untuk bertengkar?, manfaat nya tidak ada malah wajah kita yang hancur"
"Tapi daddy dan Mark hyung sering bertengkar mom"
Taeyong terdiam, tidak dapat menyangkal kembali perkataan Jeno. Benar, Jeno kerap kali melihat sepasang ayah dan anak itu beradu argumen atau paling parah bermain fisik.
Taeyong mendesah tidak tau harus menjelaskan bagaimana lagi, tapi sebelum sebuah suara menyapa indra pendengaran mereka.
"Hei ada apa ini"
Ny.Jung menghampiri ibu dan anak tersebut, sedikit bingung melihat tingkah mereka berdua yang hanya terdiam tanpa ada satupun pembicaraan.
"Grandma~"
Ny.Jung langsung memeluk tubuh mungil sang cucu saat cucu nya itu menubrukkan tubuh padanya.
"Mark Hyung akan keKorea grandma"
Ny.Jung yang mendengarnya mengulas senyum tipis, ia melepaskan pelukan mereka dan memegang bahu sang cucu bungsu.
"Oh ya?, lalu kenapa Jeno sedih heum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNG OR LEE? |Jaeyong With Mark Lee|
RandomHanya sepenggal cerita tentang sosok anak lelaki yang menjadi saksi bisu atas kehancuran keluarga nya. Bxb| gay| boy's love| homo| yaoi So? Still continue reading? ©Ilychil Start:41219 End:-