"Mark hyung sering sekali pulang terlambat dari sekolah daddy, dan setelah itu pasti mommy akan memarahi Mark hyung" adu Jeno pada Jaehyun yang senantiasa mendengarkan apapun yang dicelotehkan oleh putra bungsu nya itu.Saat ini mereka sedang berada dalam perjalanan menuju panti asuhan dimana Taeyong sekarang tinggal.
Iya, Jaehyun mengikuti apa yang dititahkan oleh mommy nya itu untuk mengembalikan Jeno kepada Taeyong, walaupun rasa rindu pada sang putra bungsu sangatlah besar hingga egois menginginkan sang putra tetap berada di sisinya.
Namun mendengar isakan Jeno di tengah malam menyentuh hati Jaehyun, ia terbangun malam itu dan mendengar Jeno yang tersedu sedu meminta bertemu dengan Taeyong.
Mommy nya yang memang tidur dengan sang putra malam itu sontak menenangkan Jeno yang merengek dengan lirihnya, mommy nya membujuk dengan berkata bahwa besok beliau akan mengantarkan Jeno bertemu Taeyong.
Mendengar sang anak yang menangis tersedu sedu seperti itu tentu saja membuat Jaehyun tak tega, ia lagi lagi merasa menjadi sosok ayah yang buruk bagi putra putra nya.
Maka dengan itu, Jaehyun berniat mengembalikan Jeno kepada Taeyong yang saat ini tengah berada di Panti asuhan yang sudah membesarkan mantan istri nya itu.
Perjalanan menuju panti asuhan tersebut tidaklah terlalu jauh hingga menyebabkan Jaehyun sampai dengan cepat.
Dan disinilah sekarang mereka berada, tepat didepan pintu Panti asuhan yang bernama Aejong, tangan nya senantiasa mengenggam jemari sang putra erat seolah takut untuk kehilangan kembali.
Namun seperti itulah adanya kini, Jaehyun harus mengikhlaskan sang putra untuk kembali jauh dari nya.
Tangan nya terasa kaku untuk mengetuk pintu yang berbahan kayu tersebut, namun dengan sangat terpaksa Jaehyun mengetuknya.
Suara bernada lembut terdengar dari dalam yang menyuruh mereka untuk menunggu sebentar. Jaehyun tau suara itu, ia sangat mengenal suara beralunan merdu tersebut.
Tak terasa jantung nya berdetak lebih cepat dari semestinya, sang anak yang berada disamping nya pun terlihat sangat antusias mendengar suara sang ibu.
"Daddy daddy!, itu suara mommy!" Jeno memanggil Jaehyun dengan girang nya, terbukti dengan jemari sang ayah dari dua orang putra itu yang terguncang pelan.
"Iya nak"
Selepas ucapan Jaehyun itu, pintu yang berada didepan mereka terbuka yang menampakkan Taeyong dengan raut terkejutnya melihat sang mantan suami yang saat ini tepat berada dihadapan nya.
"Jaehyun?"
"MOMMY!"
Atensi Taeyong pun teralihkan mendengar pekikan itu, netra langsung saja diarahkan pada sang putra bungsu yang berada tepat disamping Jaehyun.
"Ya Tuhan, Jeno!" Taeyong memeluk erat anaknya itu, dirinya terlalu terkejut dikala melihat sang mantan suami beserta putra bungsu yang tengah ia pikirkan saat ini tengah berada dihadapan nya.
"Jeno merindukan mommy" ucap Jeno diceruk leher sang ibu.
"Mommy juga sangat merindukanmu nak"
Jaehyun yang melihat pemandangan itu merasa haru, bagaimana ia bisa melakukan tindakan sebodoh itu. Ingin rasanya Jaehyun untuk turut masuk kedalam pelukan tersebut, memeluk erat kedua raga ringkih yang terlewat rapuh, namun Jaehyun sadar ia tidak mempunyai hak untuk melakukannya.
"Mommy ada sia-Berani sekali anda datang kesini!"
Jaehyun terkejut disaat mendengar ucapan sarkas dari seorang remaja yang ternyata adalah putra sulung nya, dirinya tidak menyangka bahwa sang putra yang tengah ia cari cari keberadaannya sekarang berdiri dihadapan nya dengan raut kemarahan yang tercetak jelas diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNG OR LEE? |Jaeyong With Mark Lee|
RandomHanya sepenggal cerita tentang sosok anak lelaki yang menjadi saksi bisu atas kehancuran keluarga nya. Bxb| gay| boy's love| homo| yaoi So? Still continue reading? ©Ilychil Start:41219 End:-