Mark menutup pintu kamar vvip tersebut, jam sudah menunjukkan pukul 21.00 KST. Dan sekarang waktu nya untuk Mark kembali ke Mansion, hari ini adalah hari terakhir dimana ia menemani sang grandpa di Korea karna esok ia akan kembali ke negara dimana ia dibesarkan.
Tidak terasa sudah 3 hari ia berada dinegara kelahiran yang meski tampilan nya sudah banyak yang berubah namun tak dapat dibohongkan jika suasananya masihlah sama. Meskipun Mark sangat ingin meninggalkan negara beribu sejarah ini, namun hati nya tidak akan pernah dusta jika ia sangat merindukan kota kelahiran nya tersebut.
Menyusuri lorong-lorong rumah sakit yang mulai sepi karna jam kunjung pasien yang sudah habis, Mark berjalan pelan sembari melihat- lihat para suster yang mondar-mondar melakukan tugasnya.
Menghembuskan nafasnya lelah, Mark melirik arloji yang terpasang apik ditangan kirinyaㅡnamun tanpa aba-aba Mark terdorong kebelakang yang disebabkan oleh seorang pemuda berkulit sedikit Tan yang tanpa sengaja menabrak bahunya.
"Ah maaf, aku tidak sengaja. Aku sedang terburu-buru, sekali lagi maafkan aku" ucap pemuda tersebut dengan membungkukkan badan nya berulang.
Mark tidak enak juga melihatnya, ia juga salah karna tidak melihat jalan juga.
"Tidak apa-apa, ini salahku juga karna tidak melihat jalan." Balas Mark
Setelah membungkukkan badannya kearah Mark, pemuda tersebut sontak menatap kearah Mark.
"Oh iya, permisi"
Mark beranjak pergi dari hadapan pemuda tersebut, karna ia ingin membereskan barang-barangnya untuk berangkat esok.
Namun tidak sampai 5 langkah Mark berjalan, pemuda berkulit sedikit Tan itu memanggil nama nya dan menghadang jalan Mark.
Mark mengernyitkan dahi nya bingung, bukankah tadi masalah mereka sudah selesaiㅡlalu apa lagi sekarang?
Pemuda tersebut menetralkan nafas nya sejenak karna setelah berlari menghampiri Mark.
"Kau Mark Jung kan?" Tanya pemuda tersebut.
Mark kembali mengernyitkan dahi nya, darimana pemuda didepan nya ini mengenali nama nya.
"Hm ya, kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Mark
Dapat Mark lihat perubahan raut wajah yang sangat kontras setelah Mark menjawab pertanyaan nya itu.
"Aigoo, kau tidak mengenalku Markeu?!"
"Hum, maaf aku tidak mengenalmu"
Memang benar Mark tidak mengenalnya, atau kenal? Tapi Mark tidak ingat?, entahlah Mark bingung.
"Keterlaluan sekali, kau benar benar tidak mengingat ku?"
"Tidak"
Pemuda manis tersebut menghela nafas panjang, dan tersenyum manis kepada Mark.
"Aku Haechan Markeuu, kau ingat?" Tanya nya sekali lagi
Mark menggaruk kepalanya yang tidak gatal, demi apapun Mark tidak mengingatnya!.
"Maafkan aku, aku benar-benar tidak ingat"
Dapat Mark lihat jika pemuda manis tersebut menatap kearah arloji ditangannya, seraya menghela nafas. Sempat terpikir dikepala Mark, kenapa pemuda sedikit Tan didepannya ini senang sekali menghela nafas.
"Ah baiklah seperti ini saja, ini kartu nomor ku, disini ada nomorku. Dan sekarang aku minta nomormu" pinta Pemuda manis tersebut setelah memberikan secarik kartu berisi nomer ponsel pada Mark
"Untuk apa?"
Jelas Mark harus mempertimbangkan terlebih dahulu, ia tentu saja tidak bodoh untuk langsung saja memberikan nomor ponselnya pada seseorang yang tidak Mark kenali sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNG OR LEE? |Jaeyong With Mark Lee|
RandomHanya sepenggal cerita tentang sosok anak lelaki yang menjadi saksi bisu atas kehancuran keluarga nya. Bxb| gay| boy's love| homo| yaoi So? Still continue reading? ©Ilychil Start:41219 End:-