|Mingyu|

1.1K 135 6
                                    

Matahari yang terbit di ufuk timur menjadi tanda pergantian hari dan awal dari semua aktivitas setiap insan untuk menjalani keseharian mereka.

Tak terkecuali dengan Taeyong, yang sedari pagi pagi sekali sudah berkemas untuk mempersiapan keberangkatan nya beserta sang buah hati.

Urusan penerbangan beserta paspor pun telah diurus oleh Mingyu sesuai dengan janji pemuda kulit tan tersebut yang ingin membantu nya kembali ke tanah air.

Sebuah langkah kecil yang terkesan terburu buru itu menyadarkan Taeyong dari aktivitas memeriksa perlengkapan bawaan nya.

"Mommy!"

Panggilan yang serupa dengan pekikan itu seakan menginterupsi Taeyong untuk mengalihkan fokusnya kearah sang putra.

"Jeno-ya, jangan berlari nak nanti kau terjatuh" petuah tersebut seakan angin lalu bagi bocah bertubuh gembul tersebut, ia masih tetap berlari menghampiri Taeyong

Gemas karena ucapan nya tak dihiraukan oleh sang putra Taeyong lantas mencubit pipi berisi sang anak disaat ia telah berada didepan nya "Kau ini ya"

"Mommy mommy!, paman gyu gyu sudah berada di depan" Jeno menarik narik pelan ujung baju yang dikenakan Taeyong.

"Benarkah? kenapa Jeno tidak menyuruh uncle Mingyu masuk sayang"

"Hehe maaf mommy Jeno lupa" cengiran beserta lekungan bulan sabit itu terbit dari wajah putra bungsu keturunan Jung tersebut.

Dan setelahnya Jeno kembali berlari untuk menemui Mingyu di depan sana yang membuat Taeyong kembali memekik menyuruh sang putra untuk berjalan agar tidak terjatuh.

Didepan sana Mingyu hanya berdiri didepan pintu sembari melihat ponsel nya karena Jeno yang tadi membukakan nya pintu malah berlari masuk ke dalam. Ia berasumsi bahwa mungkin  saja Jeno tengah memanggil Taeyong dan lupa menyuruhnya masuk.

Namun, setelahnya Jeno kembali menghampirinya dengan wajah yang tertunduk serta jari jari tangan yang menyatu satu sama lain.

Mingyu yang melihat hal tersebut jelas merasa bingung serta gemas dengan tingkah lucu bocah gembul didepan nya ini, ponsuel yang sedari tadi berada di tangan nya itupun  ia masukkan kedalam saku celana miliknya.

"Hei, ada apa jagoan" tanya nya kearah bungsu Jung yang tetap setia menundukkan pandangan nya

"Maaf uncle gyu, nono tidak mempersilahkan uncle masuk terlebih dahulu, nono lupa" cicitnya

"Kenapa kau menggemaskan sekali Jeno-ya, tidak apa apa jagoan, uncle gyu mengerti sekarang lihat uncle gyu bawa apa"

Jeno menegakkan wajah nya dan mendapati sebuah robot mainan yang digenggam oleh teman mommy nya itu, netra nya berbinar menatap mainan canggih tersebut.

"Kenapa hanya melihatnya? Apa Jeno tidak suka?"

"Eumm apa itu untuk nono uncle?"

"Tentu saja jagoan, uncle membelikannya memang untuk Jeno, maka ambillah"

"Terimakasih uncle gyu gyu!!"

Jeno mengambil mainan tersebut secara antusias, binaran bahagia nampak pada kedua netra sipit nya. Hal itu membuat Mingyu tersenyum karena pemberian nya diterima baik oleh anak dari Jaehyun itu.

"Uncle mari masuk, mommy sedang bersiap siap"

"Baiklah"

Mingyu pun memasuki kediaman Taeyong tersebut dan duduk disalah satu sofa yang berada disana.

Memperhatikan Jeno yang asik dengan robot pemberian nya menjadi hiburan tersendiri bagi Mingyu, ia turut senang melihat Jeno yang tampak bahagia seperti itu.

JUNG OR LEE?  |Jaeyong With Mark Lee|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang