Melihat sang putra bungsu yang antusias melihat salah satu pesawat yang akan lepas landas menjadi hiburan tersendiri bagi Taeyong.
Mengingat bahwa ini adalah pertama kalinya bagi sang putra untuk melakukan penerbangan jarak jauh, sangat tampak dari mata sipit nya itu yang berbinar melihat banyaknya pesawat yang terparkir apik di landasan.
Saat ini mereka tengah menunggu waktu penerbangan sembari melihat pesawat yang berlalu lalang, Mingyu melihat kearah Taeyong yang hanya terdiam sembari menatap kearah sang putra bungsu terkadang menjawab pertanyaan random yang dilontarkan Jeno.
Mingyu merasa bahwa mereka sudah seperti keluarga kecil saja, ah Mingyu tersenyum mengingatnya.
Kau tentu akan menjadi milik ku yongie, suatu saat nanti, batinnya.
Hingga, suara panggilan yang menyuruh mereka untuk boarding, Mingyu dan Taeyong pun segera menaiki pesawat yang akan membawa mereka pulang ke Korea.
Pada saat pesawat yang dinaki mereka telah lepas landas, Taeyong disibukkan dengan Jeno yang merengek meminta untuk buang air kecil. Taeyong pun segera membawa Jeno ke toilet dan menimbulkan gelak tawa oleh Mingyu karena perangai anak bungsu sahabat nya itu.
"Kau ini ya" Mingyu mencubit gemas hidung mancung Jeno disaat bocah itu yang telah kembali dan duduk disampingnya.
"Baru lepas landas saja kau sudah buang air kecil nak, bagaimana dengan 12 jam nanti, harusnya mommy memberimu popok tadi" ujar Taeyong
"Nooo mommy!, nono sudah besar" Jeno merenggut menolak ucapan Mommy nya itu
Mingyu tidak dapat menahan tawa nya dengan tingkah polah Jeno yang lucu, anak itu sangatlah mirip dengan Jaehyun.
"Hahaha baby Jeno"
Jeno yang mendengar ejekan dari teman Mommy nya itu kesal lalu memukul pelan lengan Mingyu yang sejak tadi tidak dapat berhenti tertawa dan selalu mengejeknya
"Uncle menyebalkan!"
Mingyu terkekeh mendengarnya "Tidak, bukankah benar baby Jeno?"
"Nooooo, uncle menyebalkan Jeno tidak suka!, Mommyy~ uncle gyu gyu jahat"
Setelah memekik kepada Mingyu, Jeno langsung saja memeluk Taeyong dan mengadu karena Mingyu yang sangat usil padanya.
"Tidak boleh begitu sayang, ayo minta maaf kepada Uncle Mingyu" Taeyong mengelus sayang surai Jeno yang tengah memeluk dirinya erat
Mingyu tersenyum melihat Jeno yang tengah merajuk kepadanya itu, dan mengulurkan tangan untuk turut mengelus punggung kecil Jeno.
"Hei, maafkan uncle"
Ucapan nya sama sekali tidak digubris oleh anak itu, Jeno tetap saja mendusel kepada mommy nya pemandangan tersebut terlihat seperti seorang anak kucing yang tengah mendusel dusel pada induknya.
Sangat menggemaskan, tapi jangan beritahukan hal ini pada Jeno karena pasti ia akan marah.
Taeyong yang membujuk pun tidak didengarkan oleh Jeno, benar benar keturunan Jaehyun.
"Awan nya bagus sekali, apa kau tidak mau melihatnya Jeno-ya"
Mendengar itu membuat Jeno sedikit penasaran, terlihat bahwa ia mengintip sedikit dan melihat keluar jendela yang menampilkan kumpulan awan awan yang tersusun indah.
Mingyu mengulum senyumnya dan perlahan melepas safety belt yang melekat pada Jeno, dan membawa bungsu Jung itu ke pangkuannya, terlebih Mingyu memang duduk didekat jendela jadi ia akan lebih leluasa melihat pemandangan diluar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNG OR LEE? |Jaeyong With Mark Lee|
RandomHanya sepenggal cerita tentang sosok anak lelaki yang menjadi saksi bisu atas kehancuran keluarga nya. Bxb| gay| boy's love| homo| yaoi So? Still continue reading? ©Ilychil Start:41219 End:-