|Teman|

2.4K 270 1
                                    

Jaemin merasa hangat saat pertama kali menginjak kediaman Lee tersebut. Ya, berkat permohonan -oh ralat paksaan nya pada Mark yang ingin berkunjung kerumah pria beralis camar tersebut.

"Mark, dimana mommy mu?" Tanya Jaemin setelah berada dirumah Mark tersebut.

"Ke toko" jawab Mark sambil meletakkan Jaket tebal nya digantungan yang dipajangan khusus untuk meletakkan pakaian musim dingin.

Jaemin menganggukan kepala nya mengerti, ia memandang keadaan rumah Mark yang terbilang sederhana namun tidak bisa dibohongkan jika dirinya merasa nyaman berada didalamnya.

"Duduklah dulu, aku akan membuatkan mu coklat panas"

"Omo, kau perhatian sekali markeuuu" ucap Jaemin dengan meletakkan kedua tangan dipipi nya dengan menatap berbinar kearah Jaemin.

"Terserah" ucap Mark malas

Jaemin melihat Mark yang menghilang dibalik tembok itu untuk membuatkan dua coklat panas untuk mereka. Membayangkan minuman hangat nan manis itu melewati kerongkongan sudah membuat Jaemin tersenyum.

Ia mendudukkan bokong nya disalah satu sofa diruang keluarga itu, netra nya menyusuri tiap-tiap pigura yang terpajang didinding ruang tamu tersebut. Hanya foto  Mark dan Jeno saat kecil, Mark Jeno dan mommy nya, dan foto kelulusan Mark.

Sangat ganjil dimata Jaemin, karna tak menangkap satupun pigura sang kepala keluarga. Ah bagaimana ia bisa lupa jika Mark sangat membenci ayah nya tersebut, tapi apakah sebenci itu hingga foto nya pun tak terpajang satu pun.

Lamunan Jaemin buyar saat mendengar pintu didobrak secara kasar dan menimbulkan suara yang cukup keras beserta munculnya seorang anak kecil yang berlari masuk kedalam setelah menanggalkan asal sepatu mungil nya.

"JENO-YA, JANGAN BERLARI NANTI KAU TERJATUH NAK!" pekikan yang terdengar deras diluar

Bugh!

Jaemin yang sedang menatap keluar langsung melarikan netra nya kearah sosok anak kecil yang terjatuh tak jauh darinya.

Mata nya membola, Jaemin langsung saja menghampiri anak kecil tersebut yang ia percaya Jeno -adik Mark.

Ia mensejajarkan badan nya kearah Jeno, yang jatuh dengan tangan mungil yang memegang kakinya.

"Are you oke, handsome?" Tanya  Jaemin khawatir

Jeno sendiri menganggukan kepala nya "huum, thank you"

Jaemin yang melihat nya gemas sendiri, "aigoo, kau menggemaskan sekali adik manis."

"Astaga Jeno, mommy sudah mempringati mu kan jangan berlari dan lihat sekarang kau jatuh!, apa sakit nak?"

Sebuah suara mengalihkan pandangan Jaemin dari Jeno, Jaemin mengangakan mulut nya tak sadar saat melihat seorang yang -err seperti perwujudan seorang dewi. Sangat mempesona

Taeyong sendiri memandang bingung kearah Jaemin, siapakah pemuda manis dihadapan nya ini.

Taeyong langsung memandang kearah Jeno saat mendengar erangan kesakitan dari mulut putra nya.

"Mana yang sakit?" Tanya Taeyong

Taeyong melihat lutut Jeno yang sedikit memar namun tidak terlihat jelas.

"Sekarang duduk disofa, mommy akan mengompresi luka mu dengan air dingin"

Sesuai perintah Taeyong, Jeno langsung berjalan terseok-seok kesofa.

Pandangan Taeyong beralih pada sosok pemuda manis dihadapan nya, tersenyum geli melihat wajah yang menurut Taeyong menggemaskan dengan mulut yang sedikit terbuka serta tatapan yang begitu polos.

JUNG OR LEE?  |Jaeyong With Mark Lee|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang