|Kembali|

2.5K 268 13
                                    

Semua maid yang berada dikediaman Jung, berbaris rapi didepan pintu mansion tersebut untuk menyambut tuan muda sulung keluarga Jung yang sudah lama tidak pulang dari merantau nya kebelahan benua yang jauh disana.

Semua nya menanti, begitu penasaran dengan paras sang cucu sulung keluarga Jung itu.

Dan penantian mereka berujung disaat sebuah mobil mewah tepat berhenti didepan mereka.

Mark beserta Ny.Jung keluar dari sana, dan langsung disambut oleh beberapa maid.

"Selamat malam Ny.Jung dan tuan muda Mark, selamat datang"

"Terimakasih"

"Ayo sayang, kita masuk" seru sang nenek

"Iya grandma"

Mark serta Ny.Jung berjalan menuju bagian dalam mansion mewah tersebut, Mark memerhatikan semua bagian tanpa ada yang terlewat, mansion itu masihlah sama meskipun Mark sudah lama pergi namun semua tidaklah pernah berubah.

"Maid park, apa Jaehyun sudah pulang?" Tanya Ny.Jung pada salah satu kepala maid disana.

Sedangkan Mark masih tetap memperhatikan semua pigura yang terpajang dirumah itu, pandangan nya jatuh pada salah satu pigura berisi semua anggota keluarga Jung.

"Belum nyonya besar Jung, tuan Jaehyun belum pulang"

"Oh begitu, mungkin Jaehyun masih lembur." Ny.Jung beralih menatap sang cucu, "kau ingin langsung beristirahat atau makan malam dulu sayang?"

"Mark ingin langsung beristirahat grandma" jawab Mark dari pertanyaan dari sang nenek tersebut.

"Baiklah, Mark masih ingat kan letak kamarmu dimana?"

"Tentu grandma, selamat malam"

"Selamat malam juga sayang, tidur yang nyenyak"

"Grandma juga" Mark tersenyum kaku lalu beranjak dari sana.

Mark melangkahkan tungkai nya untuk menaiki satu persatu anak tangga yang akan menuntunnya menuju lantai 2, dimana kamar nya berada.

Menyusuri lorong-lorong yang akan membawa Mark kekamar nya, Mark merasa kembali dimasa kecil nya, dimana ia akan berlari-larian sampai tertidur karna kelelahan.

Semua nya masihlah terasa sama, tidak ada yang berubah.

Disaat langkah Mark terhenti karena ia merasa sudah berada didepan kamar yang ia ingat sebagai kamar nya dulu. Membuka pintu tersebut, Mark masuk kedalam kamar nya.

Sedikit berbeda namun karna furnitur yang berada berbeda saat ia masih kecil dulu. Ya jika dipikir, sudah haruslah memang berbeda karna Mark bukanlah bocah kecil seperti dulu namun sudah menjadi seorang pemuda remaja.

Mungkin grandma nya lah yang menugaskan para maid untuk mengganti perabotan yang mungkin tidak digunakan Mark saat ini, namun dalam pandangan Mark suasana yang berada dalam kamar tersebut masihlah sama.

Bayangan sang mommy yang menidurkan nya dikasur Queen size itu berputar dalam benak nya, ah Mark merindukan mommy nya saat ini.

Meletakkan tas nya dimeja belajar, Mark langsung merebahkan tubuh nya kekasur empuk tersebut.

"Mommy dan Jeno apa kabar ya?" Gumam cucu sulung Jung tersebut.

Mark menguap, karna kantuk yang datang menghampiri dan tanpa menunggu lama sang mimpi membawa nya kedalam alam bawah sadar.

***

Mark mengerjapkan netra disaat sinar sang surya menerpa wajah nya, bangun dan bersandar pada dashboard. Mark mengucek mata nya disaat pandangan yang sedikit kabur.

"Itu hanya mimpi kan?, tapi kenapa rasanya nyata sekali" gumam nya

Sedikit bingung atas mimpinya yang terasa amat nyata, melihat sang daddy yang masuk kedalam kamar nya berjalan mendekati dirinya yang sedang tertidur.

Mark masih ingat ucapan apa yang dilontarkan sang ayah dalam mimpi nya.

"Maafkan daddy nak"

"Maaf"

"Jangan seperti ini, Daddy sakit melihatnya Mark."

"Kasih kesempatan Daddy untuk mewujudkan menjadi ayah yang baik untukmu juga Jeno nak"

Mark masih ingat di dalam mimpi itu sang daddy yang berjongkok di samping ranjang dimana ia tidur dengan suara parau karna tangisan yang menjadi penyebabnya.

"Bullshit"

Walaupun hanya dalam mimpi, Mark tidak akan pernah ingin memaafkan sang ayah atau pun memberikan kesempatan.

Apalagi jika itu benar adanya, semua yang akan dikatakan hanyalah omong kosong. Serigala yang sedang mengelabui kelinci untuk masuk kedalam perangkap nya kembali.

ㅡdan jangan harap kelinci yang bodoh tersebut dapat terbujuk dalam rayuan licik sang serigala. Bodoh belum tentu tidak bisa berpikir, masih ada perasaan yang menjembatani hal tersebut.

Menghembuskan nafas nya kasar, Mark berjalan menuju kekamar mandi. Pagi nya sudah buruk karna memimpikan sang ayah.

Kurang lebih tiga puluh menit Mark membersihkan dirinya, juga merapikan pakaiannya.

Namun, ia masih saja terduduk dikasur dimana ia tidur semalam. Memikirkan sesuatu yang menyakitkan kepalanya.

'haruskah aku turun dan bertemu dengan daddy' terus menjadi buah pikirnya saat ini.

Mengacak rambutnya frustasi Mark memutuskan untuk turun kebawah karna mungkin grandma juga daddy nya sudah menunggu dimeja makan untuk sarapan bersama.

Menuruni satu persatu undakan tangga, Mark dapat melihat para maid yang mondar-mandir untuk membersihkan rumah.

Mark melangkah kearah dapur, dan melihat grandma yang sudah rapi duduk disalah satu kursi dimeja makan besar tersebut.

"Good morning sayang, mimpi indah semalam?"

"Good morning too grandma, eum tidak Mark tidak bermimpi apa-apa" jawab Mark sedikit berbohong, karna ia belum tau yang semalam apakah hanya mimpi atau benar-benar nyata.

"Baiklah, ayo duduk sayang. Kita sarapan"

"Iya grandma"

Mark sedikit bingung, kenapa daddy nya tidak ikut sarapan bersama mereka atauㅡ

"Selamat pagi mom, Mark"

Panjang umur, baru saja Mark memikirkan sang daddy, tiba-tiba saja seseorang yang dipikirkan tersebut datang menghampiri mereka dan duduk berseberangan dengan Mark.

Mark tidak menjawab sapaan tersebut, ia hanya menunduk dengan wajah yang dibuat sedatar mungkin.

Jaehyun sendiri hanya menatap sendu kearah sang putra, anak nya sudah besar rupanya.

Jaehyun tidak apa-apa dengan sapaan nya yang tidak berbalas karna ia bersyukur kerinduan nya pada sang putra terobati setelah menatap Mark yang kini duduk dihadapan nya.

Sudah lama rasanya untuk Jaehyun menatap Mark dalam jarak dekat ini, karna semenjak malam dimana Mark beserta Taeyong juga Jeno pergi dari rumahnya, Jaehyun hanya bisa memandang sang putra dari jarak jauhㅡkarna Jaehyun tau, Mark tidak akan pernah sudi lagi untuk berdekatan dengannya.

Lagipula apa yang diharapkan oleh lelaki bajingan sepertinya?





























To be continued
_______________________
Klo klian di posisi Mark, kalian lebih memihak kesiapa? Taeyong ato Jaehyun¿

JUNG OR LEE?  |Jaeyong With Mark Lee|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang