Kisah ini menceritakan tentang dua orang yang bersahabat sejak kecil, mereka adalah Azam dan Dania. Pertemuan mereka tidak sengaja dan mungkin memang sudah ditakdirkan.
Dikala Azam berada di titik terendahnya dia menemukan Dania sebagai pengobat lu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nggak perlu merasa spesial, kamu manusia bukan martabak"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini kelas X-IPA 1 sedang jam kosong karena gurunya ada rapat dadakan. Salah satu hal yang membuat murid bahagia lahir dan batin. Jam ini dimanfaatkan murid-muridnya dengan baik , ada yang bergosip, bermain dikelas, ada yang mengerjakan tugas dan ada konser dadakan di kelas. Azam and the geng saat ini konser didepan kelas.
"Kusadari aku cinta padamu"
"SEMUANYA!!" teriak Azam dengan gaya seorang penyanyi internasional mengajak teman-teman nya bernyanyi. Satu kelas bernyanyi dengan kompak.
Meski ku bukan yang pertama Di hatimu tapi cintaku terbaik Untukmu meski ku bukan bintang di langit Tapi cintaku yang terbaik. Tapi cintakuuu yang teerbaaaa-
"Assalamualaikum." OSIS datang diwaktu yang tidak tepat mereka setengah sadar dan belum menutup mulutnya. Saat mereka sudah sadar langsung menutup mulutnya dan lari kocar-kacir ke tempat duduk. Ada yang sama, pernah ngalamin kaya gitu juga nggak?
"Saya kesini ingin memberi pengumuman. Hari Sabtu kita akan mengadakan pentas seni antar kelas 10. Jadi silahkan yang mau jadi perwakilan dari kelas ini," ucap OSIS kepada siswa kelas X-IPA 1.
Setelah OSIS itu pergi. Kelas seperti pasar bebek, saling menunjuk siapa nanti yang akan mewakili pensi. Ketua kelas maju ke depan sebagai penengah.
"Siapa yang mau jadi perwakilan pensi?" tanya ketua kelas.
Semua orang menunjuk ke arah Azam. Azam yang ditunjuk melongo kena serangan jantung dadakan. Akhirnya Azam mau karena dia mempunyai bakat bermain gitar dan menyanyi, Azam juga memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
"Kalian memilih orang yang tepat," ucap Azam ke teman-temannya dengan senyumannya. Tingkat percaya diri Azam yang tinggi tidak perlu diragukan lagi.
