"Assalamualaikum," ucap Azam saat memasuki rumah setelah pulang dari sekolah.
Saat Azam membuka pintu sudah disambut Farhan dan calon istrinya diruang tamu. Bagaimanapun Azam belum sepenuhnya menerima keputusan ayahnya saat memutuskakn akan menikah. Azam memncoba tidak menghiraukan keduanya, namun suara farhan menghentikannya.
"Tunggu," ujar Farhan.
"Ada apa?" tanya Azam.
"Ini," jaawab Farhan memberikan Azam pakaian. "Papa mau kamu datang nanti malam memakai baju ini," lanjutnya.
"Kalau aku nggak datang?" tanya Azam.
"Kalau sampai kamu berani, jangan paggil saya papa lagi," jawab Farhan.
Lagi-lagi Azam merasakan sesak didadanya saat bagaimana ayahnya lebih memilih orang lain dibandiingkan anaknya sendiri. Rasanya ingin menangis pun tidak bisa, akhirnya Azam diam dan memilih untuk pergi dan melampiaskan emosinya di kamar.
******
Sore harinya, Azam sudah rapi dengan menggunakan setelan jas yang diberikan Farhan. Azam turun namun rumahnya sudah sepi sepertinya Farhan sudah berangkat terlebih dahulu. Tidak memikirkan hal itu, Azam mengendarai motornya menuju rumah Dania.
"Assaalmualaikum," ucap Azam mengetuk pintu rumah Dania.
Tidak lama kemudian, Valeron membukakan pintu. "Waaliakumsalam," jawabnya.
"Natcha mana?"
"Ada, didalam. Tumben ketuk pintu, ngagetin aja," ucap Valeron. Namun kini fokus Valeron beralih pada penampilan Azam yang sangat berbeda dair biasanya. "Rapi amat bang, mau kemana? Mau lamar kak Natcha ya?" tanyanya.
"Ngawur, buat nglamar kakak lo nantilah, kalau sekarang lulus aja belum."
"Gue bilangin kak Natcha nih," goda Valeron.
Azam memiting leher Valeron dan menyeretnya masuk. "Berani Lo?" tanya Azam membuat Valeron menggeleng, bisa-bisa Azam nanti akan melemparnya ke kandang kalkun milik Angga.
Tak lama Dania keluar dan sedikit terkejut melihat penampilan Azam. "Ganteng banget Lo, mau kemana?" tanya Dania.
"Makasih loh udah dibilang ganteng," ucap Azam menata rambutnya.
"Nyesel gue ngomong gitu."
"Gue mau ajak Lo ke pernikahan bokap gue, nih pakai," ucap Azam memberikan gaun yang Azam beli untuk Dania dengan warna yang senada dengannya.
Dania tersenyum mengambil baju itu. Dania masuk berganti baju, di depan kaca Dania tanpa sadar meneteskan air matanya.
"Azam Lo kuat banget, Lo hebat, gue bangga sama lo. Pasti rasanya sakit banget kan Zam? Tapi bisa-bisanya Lo tersenyum kayak nggak ada beban. Gue benci sama Lo Zam, bahkan gue yang udah lama kenal Lo aja masih belum mengerti ekspresi Lo sebenarnya, sehebat itu Lo menyembunyikan luka Lo," ucap Dania dalam hati yang tambah membuat air matanya semakin deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You A&D
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang dua orang yang bersahabat sejak kecil, mereka adalah Azam dan Dania. Pertemuan mereka tidak sengaja dan mungkin memang sudah ditakdirkan. Dikala Azam berada di titik terendahnya dia menemukan Dania sebagai pengobat lu...