Pulang sekolah Azam langsung ke rumah Dania, udah dibilang kan rumah Dania itu rumah Azam juga.
Sebelum ganti baju Azam dan Dania ke kamar Mia, kebetulan ada Mia sedang menonton televisi sendirian.
"Bunda," panggil Dania lalu Mia menoleh.
"I love you," ucap Azam dan Dania kompak sambil membuat bentuk hati dengan tangan kiri Dania dan tangan kanan Azam. Hal itu membuat Mia tersenyum.
"I love you more," ucap Mia setelah mereka berdua mendekat dan ikut duduk di ranjang.
"Loh ini makanannya kok masih utuh, aku suapin ya?" tanya Dania di angguki Mia.
"Gimana sekolah kalian?" tanya Mia.
"Baik Bun. Tapi kayaknya kalau soal nilai lebih baik Azam," jawab Dania.
"Jelas dong, urutan pertama siswa terbaik SMA Pancasila," ucap Azam membanggakan dirinya.
Memang untuk soal nilai Azam jauh lebih baik daripada Dania.
"Cita-cita kamu masih sama?" tanya Mia.
"Masih dong, calon dokter nih Bun," jawab Azam.
"Tapi nggak dikasih izin sama bapaknya," celetuk Dania membuat Azam melotot padanya.
"Biarin, penting jadi dokter."
Mia masih hafal dengan apa yang dicita-citakan Azam sejak kecil. Justru orang tua Dania yang mendukung apa cita-cita Azam daripada keluarganya.
"Nggak tanya cita-cita aku, Bun?" tanya Dania.
"Kamu juga masih sama kan, pengen jadi seorang penulis?" tanya Mia.
"Sayang banget sama bunda," ucap Dania mengecup pipi Mia sekilas.
"Apapun cita-cita kalian pokoknya terus berusaha dan berdoa pasti nanti ada jalannya. Kalaupun suatu saat nanti hasilnya tidak sesuai jangan menyerah ada banyak cara lain untuk mengejar apa yang kita inginkan," ucap Mia.
"Aku mau tanya, kalian pengen banget ada di fase kayak gimana?" tanya Dania.
"Bunda cuma pengen lihat anak-anak bunda bahagia, itu udah cukup," jawab Mia.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You A&D
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang dua orang yang bersahabat sejak kecil, mereka adalah Azam dan Dania. Pertemuan mereka tidak sengaja dan mungkin memang sudah ditakdirkan. Dikala Azam berada di titik terendahnya dia menemukan Dania sebagai pengobat lu...