00.42

19 8 5
                                    

Selamat melaksanakan ibadah puasa bagi yang menjalankan ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat melaksanakan ibadah puasa bagi yang menjalankan ✨

**************************

"Lo harus tanggungjawab."

"Lo udah menghancurkan masa depan Flora."

"Lo salah dan Lo harus tanggungjawab."

"Lo itu ternyata bukan orang baik."

"Ini semua salah Lo."

Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di kepala Azam padahal saat ini ia sedang pelajaran di kelas. Azam mencoba sekuat mungkin menangkis pikiran-pikiran itu. Sekuat apapun ia mencoba ia tetap kalah untuk melawan pikirannya sendiri.

Aakh
Tiba-tiba Azam berteriak membuat seisi kelas memperhatikannya. Gavin yang ada di sampingnya merasa kaget dan sekaligus khawatir melihat kondisi Azam yang pucat dan juga berkeringat.

"Azam kamu kenapa?" tanya guru yang mengajar.

"Maaf Bu, sepertinya Azam kurang enak badan. Saya izin membawa Azam ke UKS," ucap Rendy. Hal itu membuat Gavin dan Ernando semakin bingung.

*****

"Lo mending istirahat dulu, tenangkan diri Lo," ucap Rendy setelah mereka berdua sampai di UKS.

"Ren, gue jahat. Gue udah jahat, gue nggak pantes dapatin sahabat sebaik Lo dan yang lainnya. Emang dari awal seharusnya gue sadar kalau diri gue itu nggak baik, gue udah nyakitin banyak cewek dan sekarang Flora hamil karena gue," ucap Azam.

"Capek gue ngomong sama Lo, udah berapa kali gue bilang. Lo itu nggak salah, Flora nya aja yang nggak bisa jaga dirinya sendiri. Gue ada di sana malam itu dan Lo nggak melakukan hal apapun. Oke mungkin ini teguran supaya Lo tobat mainin cewek tapi soal Flora ini sama sekali bukan salah Lo," ucap Rendy. "Dan Lo pantes buat dikelilingi orang-orang yang sayang sama Lo saat Lo nggak bisa nemuin kebahagiaan di rumah," lanjutnya.

Azam terpaku, selain kata-kata Rendy yang menyentuh ia juga kaget saat Rendy ngomong panjang lebar kayak gitu mana omongannya bener. Biasanya Rendy nyerocosnya kalau marah-marah doang.

"Ren ini bener Lo kan?" tanya Azam.

"Maksud Lo?"

"Gue nggak bisa berkata-kata. Seorang Rendy Rahardian ngomong dengan bijak," ucap Azam bertepuk tangan.

"Apaan sih Lo, gue emosi ya sama Lo."

"Makasih ya, gue udah baik-baik sekarang. Tapi Lo janji ya sama gue jangan pernah ninggalin gue, karena gue tahu gue itu nggak sanggup," ucap Azam.

"Hm."

*****

Bel istirahat berbunyi Azam dan Rendy kembali ke kelas. Kelas sepi menyisakan Ernando dan Rendy yang sedang memakan bekalnya.

About You A&DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang