"Azam kecelakaan," ucap Alister di seberang sana.
"Bercanda Lo nggak lucu," ucap Gavin.
"Gue lagi nggak bercanda Lo mending kesini langsung, gue share lock," ujar Alister.
Setelah Gavin mendapatkan alamat yang dikirim Alister, ia langsung mengabari Rendy dan Ernando. Ernando dan Rendy yang baru saja hendak tidur langsung menuju lokasi yang dikirim Gavin.
Mereka bertiga bersama Alister langsung membawa Azam yang sudah tidak sadarkan diri dengan banyak darah ke rumah sakit terdekat.
Rendy dan Alister menunggu di rumah sakit sedangkan Gavin dan Ernando memberitahukan kabar ini kepada orang tua Azam.
Gavin kembali ke rumah sakit bersama Farhan dan Ernando kembali bersama Intan dan Senja.
"Gimana keadaan Azam?" tanya Gavin.
"Kata dokter Azam nggak terlalu banyak mengeluarkan darah jadi aman, sekarang kita nunggu Azam buat siuman," jawab Rendy.
Mendengar itu Farhan dan Intan segera masuk ke kamar rawat Azam. Mereka berdua menangis melihat kondisi Azam saat ini dan mereka merasa menyesal atas perlakuan mereka pada anaknya itu.
"Azam, maafin mama. Kamu kuat kan, cepat sadar ya. Mama selalu disini nunggu Azam bangun, mama mau minta maaf sama kamu," ucap Intan terisak.
Sedangkan Farhan hanya diam dengan perasaan campur aduk, ia hanya mampu mengucapkan kata maaf berkali-kali pada anak sulungnya itu.
****
Setelah dua hari tidak sadarkan diri Azam pun akhirnya hari ini sadar. Dengan pelan-pelan ia membuka mata dan dengan pandangan yang kurang jelas ia seperti melihat sosok Dania Natcha di sampingnya sedang bermain handphone.
"Azam Lo udah sadar? Gue panggil dokter ya?" tanya Dania.
Azam menghentikan Dania, ia hanya bisa menggelengkan kepala karena masih susah untuk berbicara. Ternyata Dania yang ia lihat nyata bukan hanya imajinasinya saja.
"Lo beneran Natcha?" tanya Azam.
"Iya, gue disini."
"Kok nggak bilang mau pulang?"
"Niatnya gue mau kasih surprise, eh Lo malah kasih kejutan duluan ke gue," ucap Dania.
"Maaf ya," ucap Azam.
"Nggak ini bukan salah Lo, ini musibah, udah takdir. Tapi setelah nanti Lo pulih Lo harus cerita semuanya sama gue nggak boleh ada yang disembunyikan sedikitpun," ucap Dania. Azam tersenyum menanggapinya.
"Gue panggil temen-temen Lo dulu ya dan juga orang tua Lo," ucap Dania.
"Mama papa? Mereka kesini. Gue takut," ucap Azam.
"Tenang, keadaannya udah nggak sama lagi. Mereka udah berubah, sekarang waktunya Lo bahagia sama orang tua Lo. Gunain kesempatan ini sebaik mungkin. Maafin mereka ya," ucap Dania.
"Gue juga mau minta maaf sama papa mama."
******
Setelah beberapa hari di rawat, hari ini Azam diizinkan untuk pulang. Disaat Farhan mengurus administrasi, Azam mengajak Dania untuk ke taman rumah sakit.
Tidak lama kemudian Gavin, Rendy dan Ernando menyusul mereka.
"Oi bro, apa kabar?" tanya Ernando.
"Baik. Kalian kok pada kesini, nggak kuliah, nggak kerja?" tanya Azam.
"Gue sih lagi libur, noh Rendy sama Ernando nggak masuk kerja. Marahin mereka, Zam," ucap Gavin.
"Kita itu setia kawan, ya nggak, Ndo?" tanya Rendy dan di iyakan Ernando.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You A&D
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang dua orang yang bersahabat sejak kecil, mereka adalah Azam dan Dania. Pertemuan mereka tidak sengaja dan mungkin memang sudah ditakdirkan. Dikala Azam berada di titik terendahnya dia menemukan Dania sebagai pengobat lu...