00.35

40 29 49
                                    

"Bang, pelan-pelan aja!" seru Dania dibonceng Zico

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, pelan-pelan aja!" seru Dania dibonceng Zico.

"Yaudah, Lo aja yang bonceng," ujar Zico.

"Nggak, males. Nanti cium aspal bareng-bareng mau?" tanya Dania.

"Alasan aja Lo," ucap Zico menambah laju motornya.

"ABANG KEPALAKU LEPAS!" seru Dania panik.

Zico langsung menghentikan motornya mendadak lalu melihat kebelakang, Zico bernapas lega saat melihat Dania memegangi kepalanya.

"Helmnya yang jatuh, Nat. Bukan kepala Lo, untung gue nggak punya riwayat jantung," protes Zico.

"Ya maaf, namanya orang panik," ucap Dania berlari mengambil helmnya.

Kini Dania dan Zico sedang di dalam salah satu mall. "Eh ada mbak mantan," ucap Zico saat tidak sengaja melihat mantannya juga ada di mall itu.

"Mantan yang ke berapa?" tanya Dania.

"Terakhir."

"Gagal move on nih ceritanya? Nggak mau cari lagi? Atau udah nggak ada yang mau sama Abang?" tanya Dania beruntun.

"Enak aja, gue kan mau ke London. Jadi gue nggak mau punya pacar disini, nggak bisa LDR gue," jawab Zico.

"Untung Abang sendiri."

"Jadi pengen belajar," ucap Zico.

"Belajar apa bang?"

"Belajar merelakan."

"Anjay, slibaw. Buaya sedang berucap," ucap Dania.

"Pengen gitu merelakan tapi kenangannya sulit untuk dilupakan."

"Kata-kata buat mantan yang mana nih bang?" tanya Dania.

"Semua, mungkin?"

"Udahlah, ngomong sama Abang nggak akan ada habisnya," ucap Dania melenggang berjalan terlebih dahulu untuk berbelanja.

Setelah berbelanja mereka melanjutkan pergi ke taman. Rasanya jalan-jalan kali ini agak berbeda, biasanya saat jalan berdua rasanya begitu senang namun kali ini terasa sedih. Mungkin ini terakhir kalinya sebelum Zico pergi ke London. Tapi kan ini bukan akhir.

Di taman mereka hanya berkeliling. Saat berjalan mengelilingi taman tiba-tiba sesuatu yang random muncul dipikiran Zico.

"Nat, gue tiba-tiba kepikiran, cita-cita gue sebenarnya apa ya?" tanya Zico.

"Aku juga nggak tahu sama cita-cita aku sendiri. Abang kan pengen jadi pengusaha kayak papah, terus sudah dikasih kemudahan seharusnya Abang bersyukur," ucap Dania.

"Cita-cita Lo dulu waktu kecil pengen jadi guru sekarang pengen jadi penulis kan?" tanya Zico.

"Susah bang, kayaknya aku nggak bisa deh. Sekarang aku pengennya jadi orang sukses."

About You A&DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang