Mengeluh hanya akan membuat hidup kita semakin tertekan. Sedangkan bersyukur akan senantiasa membawa kita ke jalan kemudahan.
(Dania)
*****
Sore hari, saat ini Azam sedang bermain gitar di halaman belakang rumahnya yang begitu sepi. Azam memetik senar gitarnya dan melantunkan syair lagu yang begitu merdu.
Saat Azam sedang menikmati tiba-tiba mamanya sudah berdiri di sampingnya. Mama Azam tidak tinggal bersama Azam namun dia tinggal bersama keluarga barunya.
"Ada apa?" tanya Azam.
"Sekarang ganti baju ikut mama," ucap Intan.
"Mau kemana?" tanya Azam lagi.
"Ikut aja kenapa sih sekali-kali nurut omongan mama. Mama mau kenalin kamu ke calon tunangan kamu."
Azam akhirnya memutuskan untuk ikut dengan mamanya daripada dia dirumah sendirian dan juga saat ini dia sedang marah sama Dania. Azam juga ingin tahu wanita mana yang mau dijodohkan dengan dirinya.
Setelah selesai ganti baju sebelum turun dia ingin menelpon Dania, Azam membuang rasa marahnya Azam hanya ingin mengabari Dania.
"Halo, Assalamualaikum. Zam ini beneran Lo nelpon gue? Gue minta maaf ya," ucap Dania di seberang sana.
"Waalaikumsalam, gue udah maafin Lo."
"Makasih ya, ada apa nelpon gue?"
"Enggak. Sekarang Lo dimana?" Tanya Azam.
"Ini gue dirumah kalau mau main kesini aja, disini ada Gavin juga."
Mendengar nama Gavin membuat diri Azam kembali lemah. Tapi Azam sadar dia bukan siapa-siapa jadi dia tidak berhak untuk cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You A&D
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang dua orang yang bersahabat sejak kecil, mereka adalah Azam dan Dania. Pertemuan mereka tidak sengaja dan mungkin memang sudah ditakdirkan. Dikala Azam berada di titik terendahnya dia menemukan Dania sebagai pengobat lu...