Kisah ini menceritakan tentang dua orang yang bersahabat sejak kecil, mereka adalah Azam dan Dania. Pertemuan mereka tidak sengaja dan mungkin memang sudah ditakdirkan.
Dikala Azam berada di titik terendahnya dia menemukan Dania sebagai pengobat lu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dania
Ren Azam di rumah Lo nggak?
Iya, ini anaknya lagi tidur
Setelah membalas itu Dania menelpon Rendy. Dia panik terjadi sesuatu dengan Azam karena tidak bis dihubungi.
"Ren, Azam mana? Gue mau bicara sama dia," ucap Dania di seberang terdengar panik.
"Tenang dulu, bentar gue bangunin dulu."
"Zam, bangun. Dicariin Dania," ucap Rendy masih terdengar oleh Dania.
"Apasih, ganggu orang tidur aja."
"Udah pagi, Lo nggak sekolah apa?"
Lalu Azam tetap bangun dan mengangkat telpon Dania.
"Bisa nggak, nggak usah mengganggu orang pagi-pagi?" tanya Azam pada Dania dan setelah itu Azam langsung ke kamar mandi.
"Azam kenapa, Ren?" tanya Dania dengan suara yang bergetar.
"Nggak apa-apa, emang moodnya aja lagi nggak baik. Nggak usah dipikirkan," jawab Rendy.
"Tolong ceritain ke gue semalam ada apa aja dan kenapa Azam ada di rumah Lo?"
"Semalam hampir aja Azam ngajak gue ke club, daripada ke sana mending gue ajak ke rumah. Lo tau semalam dia kenapa?"
"Dia nggak ada cerita sama gue. Lo tau sesuatu?"
"Kemarin Azam nangis tapi pas gue datang dia malam senyum lebar ke arah gue," jawab Rendy dan ia mendengar isakan di seberang sana. "Lo nangis?" tanya Rendy.
"Nggak kok."
"Sekarang Lo tenangkan diri Lo, nanti gue ceritain."
"Gue nggak apa-apa, cerita sekarang aja."
"Azam masih kepikiran soal kehamilan Flora dan gilanya Azam, dia punya pikiran buat tanggungjawab."
"Beneran ngomong gitu? Tolong dong apapun caranya jangan sampai Azam sama Flora karena gue tau Azam nggak salah apapun."
"Pasti, gue bakal larang Azam dan buat Azam sadar. Lo tenang aja, jangan nangis lagi."
"Iya, makasih."
*****
Dania sampai sekolah pukul 7 lebih 10 menit dan tentu saja gerbang sudah di tutup. Dania menyalahkan Zico karena Zico meninggalkannya sehingga ia berangkat bareng ayahnya dan itu membuat dirinya telat. Pokoknya nanti kalau ketemu Zico, Dania mau bikin babak belur abangnya itu.
"PAK, PAK BURHAN," panggil Dania memanggil satpam yang sedang berjaga.
