"Darimana aja Lo?" tanya Clarissa saat Dania datang.
"Baju Lo kok basah gitu?" tanya Brylian.
"Habis main air tadi," jawab Dania.
"Bohong, ini baju sama rambut Lo juga acak-acakan. Sebenarnya Lo kenapa?" tanya Azam.
"Nggak, udah lupain aja."
"Nggak bisa dong. Pasti ini ulah nenek lampir itu kan? Enggak ada kapok kapoknya itu nenek-nenek," ucap Clarissa emosi sendiri.
"Maksudnya Flora?" tanya Brylian.
"Iyalah siapa lagi. Di sekolah ini yang kelakuannya kayak nenek lampir ya Flora doang," jawab Clarissa.
"Udah dong Sa, jangan marah-marah gitu ih," ucap Dania.
Azam tanpa pamit pergi namun dihentikan Dania. Dania rasa dia tidak perlu memperpanjang urusan ini. Untuk urusan Flora, Dania tidak ingin orang lain terlibat. Karena Dania tahu Flora itu orangnya nekat.
"Udah biarin, tadi juga udah gue bales kok," ucap Dania.
"Mantap, gue yakin seorang Dania Natcha Biantara nggak akan diam aja," ucap Clarissa bangga.
"Tapi nggak bisa dibiarin juga Nat. Kalau dibiarin gitu aja pasti itu anak ngelunjak," ucap Azam.
"Paling nggak guru harus tahu hal ini, ini udah masuk kasus perundungan," ucap Rendy.
"Bener tuh. Udah ada banner gede 'stop perundungan' masa nggak bisa lihat?" tanya Ernando.
"Mungkin Dania punya alasan buat nggak laporin hal ini," ucap Gavin sedikit canggung saat berbicara sama Dania. Tapi secepat mungkin ia akan membiasakan agar tidak canggung lagi.
"Kalau Dania mau, pasti udah di laporin. Kayak nggak tau Dania aja, semua guru bestie an sama dia," ucap Brylian.
"Beneran nggak apa-apa?" tanya Azam sekali lagi.
"Iya, Azam Diego Aldama," ucap Dania. "Sekarang mending pulang, kasur empuk gue udah manggil-manggil dari tadi," lanjutnya.
"Bilang aja mau rebahan," ucap Rendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You A&D
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang dua orang yang bersahabat sejak kecil, mereka adalah Azam dan Dania. Pertemuan mereka tidak sengaja dan mungkin memang sudah ditakdirkan. Dikala Azam berada di titik terendahnya dia menemukan Dania sebagai pengobat lu...