11.

6.2K 958 124
                                    

"Jay aku berangkat dulu ya. Kamu kalau kesepian di rumah sendirian pulang aja ke rumah mami." Noelle sibuk menarik kopernya dari kamar.

"Gak perlu, Kak. Nanti aku suruh Shaka sama Jake aja ke sini." Jawab Jay di tengah sarapannya.

"Oke deh. Pas banget kamar tamu udah aku bersihin. Nanti suruh nginep aja gak apa-apa."

"Iya."

Jayden pun membantu Noelle menarik kopernya ke mobil.

"Aku berangkat ya."

"Ada yang kurang." seru Jayden menghentikan Noelle yang akan membuka pintu kemudi.

Jayden pun menghampiri keberadaan sang istri.

"Mulai sekarang sebelum kemana-mana, salim dulu." Jayden sebenarnya hanya berniat menggoda Noelle, karena ia baru sadar bahwa pipi istrinya itu akan merona merah ketika sedang malu. Jadi-

"Udah, aku berangkat." Jayden pun mematung. Mengabaikan mobil Noelle yang sudah pergi dari sana. Pikirannya masih mencerna apa yang baru saja terjadi.

Noelle, mencium tangannya.

.

Jayden mengendarai motornya dengan pelan. Setelah Noelle berangkat, jujur saja ia bingung ingin melakukan apa. Rumahnya kosong, sedangkan ini masih terlalu sore untuk mengajak Jake dan Shaka ke rumah. Jadi, lebih baik ia keluar menghabiskan quality time dengan diri sendiri. Di tengah memikirkan destinasi tempat yang akan ia kunjungi, Jayden melihat sosok perempuan yang ia kenal. Itu Keira, dengan mobilnya yang berhenti di tepi jalan. Jayden pun berinisiatif menghampirinya. Siapa tahu ada yang bisa ia bantu.

"Mobilnya kenapa?" tanya Jayden setelah memberhentikan motornya di depan mobil Keira. Gadis itu otomatis menoleh, matanya yang memancarkan kekalutan sedari tadi langsung kebahagiaan ketika menemukan siapa sosok yang kini ada di depannya.

"Jayden." ucap Keira dengan bola mata berbinar.

"Udah telfon bengkel?"

"Ini coba telfon bengkel langganan papa tapi gak ada respon."

"Sebentar." Jayden menjauh beberapa langkah dari sana dan mencoba mendial bengkel langganan ayahnya. Setelah mendapat jawaban, ia kembali ke hadapan Keira.

"Udah gue telfonin bengkel langganan keluarga gue. Lo tunggu aja.

"Kamu mau pergi?"

"Gue tungguin sampe orangnya dateng baru habis itu gue pergi."

Keira pun segera menyusun rencana di otaknya. Ini adalah kesempatan bagus untuknya menjalankan misi untuk mendekati Jayden. Semesta sepertinya mendukungnya untuk bergerak cepat.

Setelah sekitar sepuluh menit, dua orang dari bengkel pun datang. Jayden sempat mengobrol sebentar dengan keduanya.

"Udah diurus sama orangnya ya. Habis ini mobilnya bakal dibawa."

"Makasih banyak ya, Jay. Aku utang budi nih sama kamu."

"Sama-sama. Ya udah, gue tinggal dulu ya. Lo bisa kan pesen gojek sendiri?"

"Eh.. Kalo aku ikut sama kamu aja gimana? Sekalian aku mau traktir kamu sebagai bentuk terima kasih."

"Sorry, tapi hari ini gue ada urusan. Dan lo gak perlu sampai traktir gue kok. Ucapan terima kasih udah cukup."

"Tapi, Jay."

"Gue pergi ya. Hati-hati nanti pulangnya." ucap Jayden sebelum menghampiri motornya dan mengendarainya pergi dari sana.

Meninggalkan Keira dengan hati yang berat. Tanpa sadar ia mengepalkan tangannya erat.

"Lihat aja, gue bakal dapetin lo apapun yang terjadi."

Oh My Jay (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang