"Makasih ya Bang udah nampung Jayden seminggu ini." Jayden berpamitan pada Juna setelah membereskan beberapa barangnya.
"Santai aja kali. Seharusnya gue yang makasih, lo bener-bener bantuin gue, Jay. Kinerja lo gue akuin jempol."
"Puji Tuhan, akhirnya gue nemu juga bakat gue. Besok-besok gue mau buka studio sendiri kalo gitu."
"Sok atuh, nanti kita kerja sama ya, Jay. Oh iya, btw gaji lo sama bonus lo udah gue transfer ya."
"Anjir, pake bonus segala tuh?" tanya Jayden sumringah.
"Yoi bro. Lo gak tahu aja kalo foto-foto yang lo jepret, beuhh perfect banget."
"Syukurlah deh kalo begitu. Kalo gitu gue permisi dulu ya, Bang. Makasih banyak atas semuanya."
"Oke. Sukses acaranya, Jay." Juna menepuk bahu Jayden sebelum masuk ke ruangannya. Begitu juga dengan Jayden yang segera meninggalkan studio.
.
Jayden memasuki rumahnya. Seketika suasana sepi dan sunyi langsung menyambutnya. Asisten rumah tangganya pasti sudah pulang, mengingat ini sudah malam.
Namun, bukan itu yang ia cari. Melainkan sosok istrinya yang tidak ia temukan di segala sisi rumah."Kak Ela kemana ya?" Jayden mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi istrinya. Namun, nihil. Noelle tidak menjawab telponnya.
"Aduh, gue tanya mama aja kali ya." Jay pun mencoba menghubungi ibu mertuanya.
"Halo, Jayden. Ada apa?"
"Halo, Ma. Ini Jayden mau tanya, apa Noelle di sana?"
"Noelle? Enggak, Jay. Dari kemarin sore Noelle gak ke sini. Mama memang suruh dia jagain Riki kemarin, tapi Riki bilang kalo Noelle pulang duluan katanya ada urusan gitu."
"Noelle gak ada di rumah, Ma. Jay baru aja pulang, dan di rumah gak ada siapa-siapa. Bahkan Noelle gak ngabarin Jay."
"Astaga. Ini udah malem loh. Kemana anak itu? Mama bantuin telponin deh, Jay. Kamu juga coba hubungin ya."
"Pasti, Ma. Jay akan coba cari sekalian."
"Oke kalo begitu. Maafin Mama gak bisa bantu cari. Mama harus jagain Riki di rumah sakit."
"Gak apa-apa, Ma. Jay juga minta maaf sampai sekarang belum jenguk Riki sama sekali."
"Santai aja, Jay. Kalo gitu, kamu hati-hati ya nyarinya. Udah malem. Mama tutup ya telponnya."
"Iya, Ma."
Tut. Panggilan terputus.
Jayden pun kembali mengendarai mobilnya. Tujuannya saat ini adalah rumah Feli, sahabat istrinya. Siapa tahu Noelle keasyikan ngobrol dengan Feli hingga lupa untuk mengabarinya.
Sesampainya di rumah Feli, Jayden segera turun dari mobil. Dilihatnya rumah Feli sangat sepi.
"Pak, permisi. Apa kak Feli ada di rumah?" tanya Jayden pada seorang security yang sedang menggembok gerbang rumah Feli.
"Eh, non Feli sekeluarga lagi ke luar kota. Kamu temennya?"
"Oh iya, saya temennya Feli. Kalo gitu makasih ya, Pak."
Jayden pun kembali memasuki mobil. Ia menarik napasnya dalam-dalam. Hatinya sangat kalut karena mengetahui Noelle tidak di sana. Lalu dimana istrinya sekarang?
Jay sangat khawatir, namun ia harus tetap dalam kondisi tenang agar bisa berpikir jernih.
"Gue kudu nyari ke mana lagi?" Jayden memijat pelipisnya. Lalu, ia menancap gasnya. Melanjutkan perjalanan yang ia juga tidak tahu arahnya kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Jay (REVISI)
FanfictionNoelle Artajaya atau biasa dikenal sebagai Ela merupakan putri sulung dari keluarga Artajaya. Ia dituntut untuk selalu menjadi yang terbaik agar bisa menjabat posisi CEO dari salah satu cabang perusahaan ayahnya. Bukannya lelah, Noelle yang memang...