Sore hari ini, Noelle tengah berjalan-jalan di area dekat kampusnya. Sudah berhari-hari ia mengexplore kawasan di sana agar nanti ketika masuk kuliah, ia tidak tersesat.
Noelle juga sudah menemukan teman, namanya Hana. Dia adalah mahasiswi asal Australia sekaligus tetangga apartemennya. Sungguh kebetulan yang menakjubkan. Mereka sering keluar bersama, seperti sekarang ini.
"Noelle, aku haus. Mau berhenti untuk minum kopi sebentar?" usul Hana ketika menemukan sebuah coffee shop di dekat mereka.
"Sure. Aku juga lapar."
Mereka pun memasuki coffee shop bersama-sama. Setelah memesan menu, mereka memutuskan untuk mengobrol.
"Btw, aku gak sengaja dengar dari penjaga kalau akan ada penghuni baru di apartemen kita." Hana memulai percakapan.
"Aa, mungkin karena tahun ajaran baru akan dimulai minggu depan makanya apartemen semakin ramai."
"I think so. Kita akan jadi teman, Noelle."
"Yah meski beda fakultas setidaknya kamu teman pertamaku di sini."
Tidak lama pesanan mereka datang. Noelle segera menyantap makanannya, begitu juga Hana yang
menikmati kopinya."Noelle, i think my lips are getting dry. Bisa minta lipbalm nya gak?"
Tanpa menjawab, Noelle langsung membuka sling bag untuk mencari pelembap bibir itu. Tapi nihil. Ia tidak bisa menemukannya.
"Aduh, kayaknya lipbalm aku ketinggalan deh, Hana. Tadi aku sempet pake kok."
"Oh. It's okay."
Cukup lama mereka bercengkrama. Mulai dari membahas persiapan apa saja yang harus dibawa untuk hari pertama kuliah sampai Hana yang menceritakan kisah LDR nya dengan pacarnya.
Tiba-tiba ponsel Noelle bergetar. Menampilkan nama Jayden dengan emotikon 😑 di layarnya. Hana yang sempat melirik itu hanya tersenyum canggung.
"He must be your boyfie, right?" ucap Hana dengan senyum menggoda. Noelle hanya tersenyum canggung dan segera mengangkat panggilan dari Jayden ke tujuh kalinya yang ia terima hari ini.
"Apa?"
"Sore, istriku."
"Apaan sih, Jay. Kamu gak sekolah?"
"Jamkos. Lagian satu jam lagi pulang."
"Kelas dua belas kenapa malah jamkos. There are so many things should be prepared." omel Noelle. Ia jadi kesal sendiri. Suaminya itu kan agak susah dalam mencerna materi, kenapa gurunya malah memberi jam kosong.
"Masih awal-awal, Sayang. Nanti lama-lama juga pembelajaran intensif. No need to worry."
"Kamu ada apa telpon aku?"
"Gak ada apa-apa. Just wanna make sure that you're okay."
"Aku gak apa-apa, Jay. Aku lagi keluar sama temenku. Udah ah."
"Temen? Cowo atau cewe?"
"Cewe. Astaga, mau ngomong sekalian sama orangnya?"
"Boleh. Sini kasih ke orangnya."
"Nope. Udah deh aku matiin. Bye."
Noelle langsung mematikan panggilan secara sepihak. Berbicara dengan Jayden hanya membuatnya emosi."What's with your face?" tanya Hana terkekeh melihat raut kesal Noelle
"Dia annoying banget. Ngeselin."
Hana tertawa melihat ekspresi kesal Noelle. Belum lagi nada bicaranya yang berubah ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Jay (REVISI)
FanfictionNoelle Artajaya atau biasa dikenal sebagai Ela merupakan putri sulung dari keluarga Artajaya. Ia dituntut untuk selalu menjadi yang terbaik agar bisa menjabat posisi CEO dari salah satu cabang perusahaan ayahnya. Bukannya lelah, Noelle yang memang...